PALEMBANG, KOMPAS.TV - Seorang seniman di Palembang, Sumatera Selatan, menghibahkan kain jumputan berusia 100 tahun dan kain songket berusia 75 tahun untuk dipamerkan di museum.
Sebelumnnya kain tersebut merupakan karya penenun kain yang membuatnya dengan tangan.
Kain Jumputan, merupakan kain khas Sumatera Selatan, yang jika dirawat mampu bertahan lama. Seperti kain jumputan berusia 100 tahun milik Anna Kumari ini.
Dulu, kain ini diwarisi neneknya saat masih remaja. Dibuat dengan tangan, kain Jumputan dikenal dengan kain Pelangi karena corak warnanya.
Di Sumatera Selatan, Anna Kumari, dikenal sebagai seniman dan pelestari budaya.
Selain penggagas ajang Bujang Gadis Palembang, Anna juga maestro tari yang menciptakan tari Selendang Mayang tahun 1966.
Kain jumputan tersebut kerap dibawanya saat pementasan. Di Hari Jadi Kota Palembang ke-1338, Anna menghibahkan pusaka keluarga ini untuk dipamerkan di Museum Sultan Mahmud Badaruddin II.
Selain Jumputan, Anna juga menghibahkan kain songket yang usianya 75 tahun. Kain Songket ini istimewa. memiliki motif Bunga Pacik yang sederhana namun anggun.
Kain Songket biasa dipakai pada upacara adat dan perkawinan. Meski kini sudah banyak kain produksi massal pabrikan, Anna berharap generasi muda dapat mencintai kain khas Nusantara yang dibuat dengan keterampilan para pengrajin.
Di tengah modernisasi, jadi keharusan generasi muda untuk tetap mengetahui dan menghargai warisan budaya asli Nusantara.
#Jumputan #Songket #Sumsel
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.