BLITAR, KOMPAS.TV - Gempa bumi berkekuatan (M) 5,9 melanda Blitar, Jawa Timur pada Jumat (21/5/2021) malam. Berikut fakta-fakta gempa Blitar.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya merilis analisis awal kekuatan gempa Blitar adalah M 6,2. Getaran gempat terasa di berbagai daerah hingga ke Yogyakarta dan Lombok Barat.
Simak fakta-fakta gempa Blitar yang terjadi pada Jumat malam.
Baca Juga: Gempa Terkini Blitar, 16 Kecamatan Terdampak dan 112 Bangunan Rusak
1. Pusat Gempa
Pusat gempa bumi Blitar terletak di koordinat 8,63 LS dan 112,34 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 57 kilometer arah Tenggara Kabupaten, Blitar, Jawa Timur. Sementara, kedalaman pusat gempa adalah 110 kilometer.
#Gempa Magnitudo: 6.2, Kedalaman: 110 km, 21 Mei 2021 19:09:23 WIB, Koordinat: 8.63 LS-112.34 BT (57 km Tenggara KAB-BLITAR-JATIM), Tidak berpotensi tsunami #BMKG https://t.co/OiHiTwdNUp
— BMKG (@infoBMKG) May 21, 2021
2. Empat Kali Gempa Susulan
Gempa bumi di Blitar memiliki aktivitas susulan (aftershock) yang lambat. Hingga Jumat pukul 23.00 WIB, gempa ini baru mengalami 4 kali guncangan susulan dengan Magnitudo di kisaran 2,9-3,1.
Gempa Blitar ini juga bukan gempa susulan dari gempa Magnitudo 6,1 yang melanda Malang pada 10 April 2021.
"Gempa M5,9 ini gempa baru, bukan susulan gempa 10 April 2021 lalu meski sama-sama jenisnya yaitu gempa intraslab, karena gempa M 6,1 (10 April 2021) lalu gempa susulannya hanya sedikit (sekali lepas langsung segera reda), stress dropnya tinggi," cuit Kepala Mitigasi Tsunami dan Gempa Bumi BMKG Daryono di akun @DaryonoBMKG.
3. Gempa Menengah di Zona Benioff
Daryono membeberkan, gempa Blitar terjadi akibat deformasi atau patahan batuan di Zona Benioff.
"Sekali lagi gempa Jatim M5,9 malam ini bersumber di Zona Benioff bukan Zona Megathrust," tulisnya di akun Twitter @DaryonoBMKG.
Baca Juga: Kondisi Terkini Wilayah Blitar Pasca Diguncang Gempa Bermanigtudo 5,9
Zona Benioff adalah bagian slab (lempeng yang menghujam ke bawah) yang menukik di bawah lepas pantai selatan Jawa Timur. Zona hujaman lempeng ini juga berada di bawah lempeng megathrust.
4. Mekanisme Gempa
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno MSi menjelaskan, gempa tektonik ini terjadi akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menghujam lempeng Eurasia.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi tersebut memiliki mekanisme sesar naik kombinasi geser (oblique thrust fault)," jelas Bambang dalam rilis pers di situs BMKG, Jumat.
5. Gempa Merusak
Gempa Blitar tidak berpotensi tsunami. Meski begitu, gempa ini memiliki sifat merusak. Hal ini karena gempa ini termasuk dalam jenis interslab.
"Mengapa gempa relatif kecil ’hanya’ M5,9 bisa sangat merusak? Karena gempa ini merupakan jenis gempa intraslab yang mampu meradiasikan ground motion atau guncangan yang lebih besar dari gempa lain dengan sumber lain dengan magnitudo sekelasnya," terang Daryono di Twitter.
6. Mengguncang Berbagai Daerah
Guncangan Gempa Blitar memiliki intensitas berbeda di masing-masing daerah. Getaran gempa paling kuat terasa di Blitar dengan intensitas V MMI.
Baca Juga: Sedang Musim Bencana, Simak Panduan Mitigasi Gempa Bumi Berikut Ini
Guncangan yang terasa oleh banyak orang di dalam rumah dengan intensitas IV MMI terasa di Karangkates, Sawahan, Nganjuk, Lumajang, Tulungagung, Malang.
Lalu, gempa terasa seperti truk melintas dengan intensitas III MMMI terjadi di Madiun, Banyuwangi, Pasuruan, Ponorogo, Mataram, Trenggalek, Pacitan, Bantul, Sleman, Kulonprogo, Pacitan, Kuta, Denpasar, Gianyar, Lombok Barat, Ngawi, Tabanan, Jembrana.
Terakhir, getaran membuat benda-benda ringan yang tergantung bergoyang (intensitas II MMI) terjadi di Mojokerto, Sidoarjo, Kediri, Magelang, Cilacap, Pasuruan, Wonogiri, Klaten, Lombok Tengah, Surabaya, Purworejo, Karangasem.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.