BENGKULU, KOMPAS.TV - Gubernur Bengkulu menyesalkan sikap sekolah yang mengeluarkan seorang siswi, karena menghina Palestina di media sosial TikTok.
Gubernur meminta hak pendidikan siswi itu tetap terjamin.
Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah menilai sanksi dari sekolah terhadap siswi yang menghina Palestina di TikTok bukan solusi tepat.
Menurut Rohidin, peran guru seharusnya dimaksimalkan untuk menanggulangi, sekaligus mencegah kasus serupa.
Gubernur pun meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu menjamin hak belajar siswi SMA itu.
Sebelumnya, pelaku seorang siswi SMA di Bengkulu membuat video berisi ujaran kebencian terhadap Palestina di aplikasi TikTok.
Oknum pelajar itu dipanggil oleh Kepolisian Resor Kabupaten Bengkulu Tengah untuk klarifikasi, Selasa lalu (18/05/2021).
Dari hasil pertemuan yang melibatkan orangtua, pihak sekolah dan tokoh masyarakat setempat, oknum pelajar itu menyatakan permintaan maaf dan mengaku menyesali perbuatannya.
Sementara itu, pihak sekolah menyatakan pelaku telah melanggar tata tertib sekolah dan dikenai sanksi dikeluarkan dari sekolah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.