PURWOREJO, KOMPAS.TV- Warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah mulai mematok tanah mereka sendiri sebagai bentuk dukungan atas pembangunan Bendungan Bener yang menjadi salah satu proyek srategis nasional.
Kepala PPK Bendungan Bener M Yusar mengatakan, mayoritas masyarakat di Desa Wadas dan desa-desa lainnya setuju.
Mereka juga mendukung pembangunan bendungan dan menyatakan sanggup membebaskan tanahnya dengan ganti rugi yang telah disepakati.
Ternyata, justru memperolah provokasi dan tekanan oleh pihak tak bertanggungjawab untuk menolak pembangunan bendungan tersebut.
Baca Juga: Warga Wadas Laporkan Kapolres Purworejo ke Komnas HAM Buntut Kekerasan Aparat
“Kami akui dan menerima laporan telah terjadi aksi intimidasi dan tekan kepada masyarakat, utamanya warga yang setuju dan mendukung pembangunan bendungan. Mayoritas warga setuju dan telah disepakati pembabasan tanah mengingat proyek bendungan ini miliki faedah demi kesejahteraan masyarakat setempat,” terang Yusra dalam keterangan tertulisnya, Jumat (30/4/2021).
Ditambahkan Yusra, namun seiring perjalanan waktu, masyarakat mulai berani melakukan perlawanan kepada kelompok tak bertanggung jawab tersebut.
Salah satunya dengan memasang sejumlah poster dan spanduk yang berisi tidak ingin diintervensi, ditekan dan diadu domba oleh pihak luar.
“Bukan hanya itu, kemarin (Kamis, 29/2/2021) masyarakat yang ingin segera dibebaskan tanahnya secara bersama-sama memasang patok tananya sendiri. Hal itu wujud dukungan agar segera dilakukan dan dilanjutkan proyek pembangunan bendungan itu,” sambung Yusra.
Baca Juga: Beredar Spanduk Dukungan Warga Wadas Terhadap Pembangunan Bendungan Bener Purworejo
Ia pun menilai, pemasangan patok tanah oleh warga yang segera tanahnya dibebaskan juga sebagai wujud pembelaan kepada Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) Yogyakarta yang beberapa kali mencoba datang ke lokasi untuk melakukan sosialisasi.
Namun selalu dihadang oleh beberapa orang tak dikenal di wilayah Desa Wadas.
“Beberapa kali kami sempat dihadang dan diusir. Karenanya warga melakukan pematokan tanahnya sendiri wujud dukungan, persejutuan dan pembelaan terhadap BBWSSO. Harapannya agar tanah miliknya segera dibebaskan,” tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kericuhan sempat terjadi antara warga setempat dengan polisi pada Jumat (23/4/2021) pekan lalu di lokasi tersebut.
Hal itu saat akan dilakukannya sosialisasi pembangunan bendungan Bener dimana Desa Wadas menjadi salah satu lokasi pengambilan tanah untuk bahan pembangunan bendungan
Baca Juga: Bentrok di Desa Wadas Purworejo, Balai Besar Sungai Serayu Opak: Ulah Orang Tak Bertanggung Jawab
Polres Purworejo dan juga BBWSSO menganggap kericuhan terjadi lantaran adanya provokasi dari pihak tak bertanggung jawab yang ternyata diketahui bukan dari warga desa setempat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.