YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) UGM merilis hasil survei kondisi kegiatan belajar mengajar selama pandemi Covid-19.
Tujuan survei PIKA UGM ini untuk melihat proses dan hambatan pelaksanaan kuliah daring (dalam jaringan) dari perspektif mahasiswa.
Survei yang dilakukan dari 19 Maret sampai 12 April 2021 itu menyasar 10.800 mahasiswa di semua fakultas dan sekolah vokasi di UGM.
Responden paling banyak berasal dari Fakultas Teknik dan Vokasi dengan masing-masing jumlahnya 1.535 (14 persen) dan 1.248 (11 persen).
Total responden yang berasal dari program sarjana sebanyak 66 persen, magister 19 persen, sarjana terapan 12 persen, dan doktor, profesi, serta spesiaslis tiga persen.
Mayoritas responden atau sebanyak 54,2 persen menginginkan kegiatan belajar mengajar atau kuliah dilakukan blended atau campuran daring dan luring (luar jaringan).
Kuliah blended dianggap paling nyaman untuk mendukung pencapaian kompetensi dan keterampilan ketimbang kuliah daring saja atau luring saja.
Baca Juga: Mahasiswa UGM Kritik Pengelolaan Sampah TPA Piyungan lewat Video Rap: Tak Mungkin Unjuk Rasa
Sementara, 34,2 persen mahasiswa UGM memilih kegiatan belajar mengajar atau kuliah dilakukan secara daring dan 11,6 persen saja yang memilih kuliah luring.
Dari survei juga diketahui, selama proses kegiatan belajar mengajar daring yang dilakukan sejak Maret 2020, kondisi infrastuktur kegiatan belajar mengajar daring yang dimiliki mahasiswa sudah lebih dari cukup.
Sebanyak 67 persen responden mengatakan bahwa kondisi perangkat mereka baik dan sangat baik.
Sedangkan 53 persen responden mengatakan kualitas internet juga sudah lebih dari cukup.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.