PEKALONGAN, KOMPAS.TV- Ulah oknum pegawai dinas ini benar-benar membuat emosi. Bagimana tidak, pegawai tersebut kedapatan malah asyik berkaraoke saat sejumlah korban banjir di Pekalongan mendatanginya untuk meminta bantuan beras.
Kritikan ini pun diunggah seorang warga ke media sosial dan langsung viral.
Dalam postingan itu, warga tersebut mengungkapkan kekesalan karena merasa dipersulit mendapatkan bantuan beras.
Ditambah lagi, warga mengetahui ada oknum petugas yang justru berkaraoke.
Baca Juga: Reaksi Ganjar soal Viral Korban Banjir Pekalongan Minta Beras, Petugasnya Malah Karaoke
"yang lebih bikin kami emosi... yang di dalam banyak oknum yang santai-santai sambil karaoke" tulis warga pada akun Facebook-nya.
Tak hanya mengkritik petugas yang berkaraoke, warga dalam unggahannya juga mengeluhkan soal bantuan beras.
"Hari Minggu malam kami datang ke dinsos dg Pak RT dan Pak RW menerjang banjir menggunakan Tossa untuk meminta bantuan bagi warga di 4 RT di Krapyak, sampe di sana dibilangin bahw stok habis, terus kami bilang bahwa sepertinya di dalam masih ada sisa 5 karung beras (padahal kita menduga saja) tiba2 oknum petugas gelagapan dan akhirnya menemui rekannya, lalu rekannya datang dengan alasan yang beda, dia minta surat2 yang sudah kami bawa. dan lalu kasih alasan bahwa surat2 tersebut tidak lengkap karena tidak ada cap dari kelurahan," tulis warga itu.
Baca Juga: 1.8 Km Jalan Rusak Akibat Banjir di Banjarbaru, Perbaikan Menunggu Musim Hujan Usai
"kami nego..gimana kalau misal hari ini juga kami minta cap kelurahan apakah bantuan bisa cair..kurang lebih dia memastikan bisa.. kemudian kami nego gimana kalau berasnya kami bawa sekalian sama petugas untuk mengambil bersama2 surat yang di cap kelurahan..beliau bilang tidak bisa..padahal untuk sampai dinsos kami menerjang banjir yang cukup dalam yang lebih bikin kami emosi..yang di dalam banyak oknum yang santai-santai sambil karaoke.. stlh debat cukup keras akhirnya kami dikasih 25kg..untuk 4 RT..paginya kami diminta datang dan membawa surat2 dari kelurahan..harapannya 3 RT yang belum kebagian bisa dapat..dan.....hanya dapat 25 kg...yowes lah..." tambahnya.
Melansir Kompas.com, Kamis (11/2/2021), Plt Kepala Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Pekalongan Budiyanto menyebut, tindakan petugas itu adalah hal yang bisa dimaklumi.
Baca Juga: Normalisasi Sungai Pasca Banjir di Banjarmasin, Prioritaskan Kanal di Koridor Utama
Menurutnya, petugas tersebut telah seharian penuh menerjang banjir ke berbagai wilayah di Kota Pekalongan untuk mendistribusikan bantuan dan logistik.
Sehingga, secara manusiawi mereka membutuhkan penyegaran (refreshing).
"Hal itu semata-mata untuk menghibur diri dan melepas kepenatan," sambung Budiyanto.
Namun, pihak dinas sosial akan memberikan pembinaan terhadap oknum pegawai tersebut.
Baca Juga: Subang Dikepung Banjir, Pamanukan Paling Parah
"Kalaulah perilaku tersebut dianggap kurang elok, akan kami adakan pembinaan dan tentunya itu akan menjadi perhatian utama kami untuk perbaikan ke depannya,” paparnya.
Budiyanto menyatakan tak semua yang disampaikan dalam unggahan itu benar.
Menurut dia, pada Minggu (7/2/2021) sekitar pukul 21.15 WIB, datang 5 orang warga Kelurahan Krapyak, Kota Pekalongan, yang salah satunya adalah Ketua RT dan Ketua RW setempat.
Mereka hendak meminta bantuan logistik bagi korban banjir di 4 RT Kelurahan Krapyak.
Saat itu, ketersediaan bantuan untuk penyaluran bantuan bencana banjir pada saat itu memang sangat terbatas dan menipis bahkan relatif kosong.
Baca Juga: Pantauan Terkini Banjir yang Merendam Ratusan Rumah di Karawang
Ketika itu, sudah diserahkan beras sebanyak 25 kilogram, 2 dus mie instan, dan 3 liter minyak goreng.
Setelah logistik yang dipesan melalui dana tak terduga datang, Dinsos-P2KB selaku penanggung jawab langsung memenuhi kebutuhan bantuan sebagaimana yang diminta.
"Jadi, terkait dengan keadaan tersebut, kami mohon untuk bisa dimaklumi, karena tidak semua permintaan bisa diakomodir segera mungkin karena memang ini semua harus di-manage dengan baik termasuk harus memperhatikan unsur pengendalian dan pertanggung jawabannya,” ungkap Budiyanto.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.