YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Minyak goreng ternyata bisa jadi bahan sabun antibakteri. Sekelompok mahasiswa UNY berinovasi menciptakan sabun antibakteri berbahan minyak goreng bekas dan tanaman jarak pagar.
Bukan tanpa alasan mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas MIPA UNY, Asmi Aris, Ilyas Gistiana, dan Hafiizhoh Hanafia memilih minyak goreng dan tanaman jarak pagar sebagai bahan utama sabun antibakteri.
Antibakteri merupakan zat yang dapat menghambat dan membunuh pertumbuhan bakteri yang bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi. Masalahnya, Food and Drug Administration (FDA) telah melarang peredaran sabun antibakteri. Alasannya, pada bahan sabun tertentu terdapat zat yang terbukti tidak aman dan tidak efektif untuk penggunaan jangka panjang, yakni triclosan dan triclocarban.
Baca Juga: Terobosan Tiongkok: Pesawat Tenaga Minyak Goreng
Oleh karena itu, salah satu cara menghindari efek samping yang ditimbulkan oleh triclocarban adalah penggunaan antibakteri dari bahan alam. Salah satunya, senyawa saponin yang dapat diperoleh dari alam dan mempunyai efek antibakteri. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai antibakteri adalah jarak pagar (Jatropha curcas Linn). Tanaman jarak pagar merupakan tanaman herbal yang memiliki aktivitas antibakteri karena mengandung flavonoid, saponin, dan tanin.
“Kandungan asam lemak bebas yang cukup tinggi pada minyak goreng bisa diolah menjadi sabun melalui proses saponifikasi dengan larutan alkali,” ujar Asmi Aris, dalam siaran pers, Senin (25/1/2021).
Terlebih jumlah limbah minyak goreng berlimpah sehingga bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan sabun antibakteri.
Hafiizhoh Hanafia menjelaskan sabun yang dihasilkan merupakan jenis sabun padat yang diperuntukkan sebagai sabun cuci tangan. Ekstrak daun jarak ditambahkan untuk memberikan efek anti bakteri sehingga sabun ini baik digunakan untuk menunjang kebersihan dan kesehatan.
Baca Juga: Dua Merek Minyak Goreng yang Tak Memiliki Izin
Kelayakan sabun diuji berdasarkan SNI 06-3532-1994 untuk mengetahui karakter fisik dan kimia sabun sehingga aman untuk digunakan. Hasilnya, sabun antibakteri minyak goreng dan daun jarak pagar positif memiliki aktivitas anti bakteri yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococus aureus dan Escherichia coli.
Berikut adalah cara pembuatan sabun antibakteri dari minyak goreng bekas dan tanaman jarak pagar.
1. Minyak goreng bekas dibersihkan dari bahan pengotor sisa penggorengan menggunakan kertas saring.
2. Sampel minyak ditambahkan adsorben sebanyak 7,5% persen dari berat minyak dan diaduk selama 30 menit dan didiamkan selama 72 jam.
3. Minyak goreng disaring kembali untuk dipisahkan dari adsorben.
4. Untuk esktraksi, daun jarak dicuci dan dikeringkan dibawah sinar matahari, kemudian daun yang telah kering digiling hingga berbentuk serbuk.
5. Serbuk sebanyak 500 gr direndam dalam etanol 95 persen.
Baca Juga: 2020, Tak Ada Penjualan Minyak Goreng Curah
6. Sampel direndam selama 3x24 jam dan diaduk setiap 24 jam satu kali.
7. Ekstrak yang diperoleh dipekatkan dengan menggunakan vacuum rotary evaporator pada suhu 70 derajat Celsius dengan kecepatan 100 rpm.
8. Minyak goreng sebanyak 60 gr dipanaskan pada suhu 40 derajat Celsius.
9. Tambahkan larutan NaOH 30 persen sebanyak 30 mililiter dan diaduk selama 20 menit. 10. Ke dalam adonan tambahkan 10 mililiter gliserin, 1 mililiter minyak esensial, dan ekstrak daun jarak pagar dengan konsentrasi yang telah ditentukan dalam akuades 50 ml.
11. Adonan sabun dari minyak goreng bekas dan tanaman jarak pagar didinginkan lalu dicetak.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.