YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Hasil tes usap atau swab test dengan Polymerase Chain Reaction (PCR) dianggap sebagai metode yang paling akurat dalam mendeteksi Covid-19. Meskipun demikian, hasil swab test bisa berbeda-beda walaupun uji dilakukan dalam waktu yang berdekatan.
Pakar Mikrobiologi Klinik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM, Titik Nuryastuti, memaparkan sejumlah faktor yang mempengaruhi hasil swab test PCR. Ia tidak menampik waktu pengambilan swab test yang berbeda bisa memberikan hasil pemeriksaan yang juga berbeda.
Misal, seseorang melakukan swab test di rumah sakit dan hasilnya positif. Keesokan harinya, ia kembali melakukan swab test di rumah sakit berbeda dan hasilnya menjadi negatif.
Baca Juga: Cegah Virus Korona Di Lingkungan ASN, 270 Guru Di Swab Test
Menurut Titik, jika ini terjadi dalam masa inkubasi virus, yakni hari kedua sampai ke-14 setelah terpapar maka kondisi ini disebut negatif palsu.
“Hal ini bisa terjadi karena jumlah virus yang rendah dan berada di bawah ambang deteksi PCR, jadi hasilnya negatif,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (9/12/2020).
Selain itu, ada faktor pra sampai pasca analisis yang bisa mempengaruhi hasil swab test. Fase pra analisis menjadi faktor yang paling berpengaruh, seperti proses pengambilan sampel, penanganan, dan transportasi sampel ke laboratorium, penyimpanan, serta pengiriman sampel.
Sementara fase analisis dalam swab test, meliputi proses ekstraksi RNA dan PCR, dan fase pasca analisis adalah tahapan interpretasi hasil dan diserahkan kepada pasien.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Ratusan ASN Jalani Tes Swab
Sementara, pakar virologi UGM, Mohamd Saifudin Hakim, mengatakan swab test PCR tergantung pada fase jendela atau window period. Misal, pada hari ke-0 muncul gejala, maka pemeriksaan PCR lebih optimal jika dilakukan pada hari ketiga dan kelima setelah muncul gejala.
Lantas, bagaimana menyikapi perbedaan hasil swab test PCR? Menurut Hakim, pasien dengan hasil swab test yang berbeda sebaikanya tetap melakukan isolasi sesuai dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
“Sebab seseorang dengan hasil swab test PCR awal positif lalu melakukan uji serupa dalam waktu dekat dengan hasil negatif masih berpotensi menjadi sumber penularan Covid-19,” ucapnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.