BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Bank Indonesia Kalimantan Selatan menggelar pertemuan para Jurnalis Ekonomi Kalsel dan Ketua Dewan Pers melalui webinar, di Banjarmasin pada Kamis pagi (19/11/2020).
Dalam pertemuan tersebut, Ketua Dewan Pers Indonesia, Mohammad Nuh menyebut bahwa perubahan kultur masyarakat digital turut berdampak pada paradigma di dunia media massa serta transformasi media mainstream menjadi digital merupakan keniscayaan yang harus dilakukan.
Baca Juga: Oknum Polisi 'Larang' Wartawan Meliput Saat Razia Parkir Liar di Banjarmasin
Ia juga menyatakan media tak lagi bisa bekerja dengan nostalgia, yaitu tetap bertahan menggunakan cara lama. Sebab dalam digital kultur, hal tersebut dapat membuat media seolah bekerja di luar angkasa atau kehilangan pasar. Mohammad Nuh juga menambahkan bahwa kultur baru ini harus di analisis dengan mempertimbangkan kesiapan jurnalis, platform yang digunakan, dan kesiapan publik yang akan menjadi digital target.
“Jangan sampai tidak mau mengadopsi yang namanya digitalisasi karena nanti kita seakan-akan hidup di luar angkasa karena sudah expired yang tidak ada pembacanya. Oleh karena itu pebisnis dan perusahaan media membaca apa yang sedang berkembang di dunia,” terang Mohammad Nuh.
Baca Juga: Belum Dapat Izin, SD Swasta Nekat Buka Pembelajaran Tatap Muka
Meski demikian, Dewan Pers juga mengakui masih perlu membahas beberapa kekurangan dalam transformasi media ke digital. Diantaranya kepastian perlindungan hukum dan kejelasan status platform digital.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.