BANJARMASIN, KOMPAS.TV - SMP Negeri 7 Banjarmasin melakukan ancang-ancang persiapan belajar tatap muka di lingkungan sekolah dengan menyiapkan puluhan titik tempat cuci tangan di kawasan sekolah.
Tak hanya itu, pihak sekolah juga memantau ruangan kelas dan memberikan jarak aman berupa tanda silang di bangku sekolah.
Dibukanya pembelajaran tatap muka ini berdasarkan hasil survei dari orangtua murid yang menyatakan setuju untuk kembali tatap muka di sekolah setelah 8 bulan terakhir belajar dari rumah secara daring.
Baca Juga: Lokasi Dekat Makam Pahlawan, Tempat Pembuangan Sampah di Banjarmasin ini Akhirnya Ditutup
Walaupun demikian, belajar daring tetap dilakukan.
Sementara untuk tatap muka dilakukan sebagai pengusir kejenuhan dan tindak lanjut pembelajaran daring yang sulit dipahami oleh murid.
“Mereka ke sekolah untuk mengatasi kejenuhan serta untuk memecahkan masalah atau tugas yang telah kami kirimkan. Jadi tatap muka ini sebagai tindaklanjut dari pembelajaran jarak jauhnya,” ujar Kabul, Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Banjamasin.
Baca Juga: Sekolah Akan Dibuka? Disdik Banjarmasin Siapkan Skema Belajar Tatap Muka untuk SMP
Dalam skema belajar tatap muka di sekolah, murid di tiap kelas dibagi menjadi tiga kelompok.
Sehingga dalam setiap pertemuan maksimal hanya berjumlah 11 murid dengan dua hari pembelajaran tatap muka per pekan.
Sementara sisanya belajar dari rumah secara daring.
Tetapi, pihak sekolah masih menunggu surat izin dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 yang nantinya direncanakan dibuka pada 16 November mendatang.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.