PALEMBANG, KOMPAS.TV - Upaya pelacakan dan tes terus dilakukan untuk memutus rantai penyebaran covid-19, di Sumatera Selatan.
Namun karena keterbatasan sumberdaya, penelusuran kasus baru dengan Tes Usap hanya dilakukan pada mereka yang kontak erat dan menunjukkan gejala.
Satgas Penanganan Covid-19 Sumatera Selatan terus melakukan upaya pelacakan dan pengetesan, untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
Penelusuran kasus baru dilakukan pada mereka yang melakukan kontak erat. Namun kini sesuai pedoman terbaru Kementerian Kesehatan, pengetesan dengan Tes Usap atau PCR hanya dilakukan pada mereka yang kontak erat dan menunjukkan gejala terpapar covid-19, batuk atau sakit tenggorokan.
Tes usap tidak dilakukan pada yang tidak menunjukkan gejala, meski merupakan kontak erat kasus positif. Mereka hanya diharuskan menjalani karantina mandiri di rumah selama 14 hari.
Menurut Satgas Covid-19 Sumsel, terbatasnya pelaksanaan tes usap tersebut juga didasari pertimbangan keterbatasan bahan Reagen dan Sumberdaya.
Satgas tidak menggelar tes usap massal untuk upaya pelacakan kasus, namun jika dibutuhkan tes cepat atau rapid tes akan dilakukan untuk melacak kasus dalam komunitas terbatas. Bila tes cepat menunjukkan reaktif, akan berlanjut ke tes usap.
Pada Peta Zona Risiko Penyebaran Covid-19, mayoritas wilayah Sumsel berada di Zona Oranye atau berisiko sedang.
Ada tiga daerah berada di Zona Kuning berisiko rendah, yakni Ogan Ilir, Banyuasin dan OKU Selatan.
#Korona #TesUsap #Sumsel
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.