KOMPAS.TV - Beredarnya madu palsu di pasaran membuat warga Suku Baduy di Lebak, Banten, terpukul dan kecewa.
Karena hampir sebagian warga Suku Baduy, yang selain bercocok tanam, mereka juga merupakan petani madu hutan yang sudah terkenal kualitas dan keasliannya.
Baca Juga: Pulang, Rizieq Shihab Didatangi Sejumlah Tokoh Politik dan Pejabat Negara
Terungkapnya pabrik pembuatan madu palsu oleh polisi di wilayah Kembangan, Jakarta, berimbas terhadap para petani dan penghasil madu hutan di Baduy.
Salah satunya di peternakan madu masyarakat Suku Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten.
Kepala Desa Kanekes menyatakan sangat resah dengan beredarnya madu palsu ini.
Selain itu, masyarakat Baduy meminta pemerintah dapat membantu para petani madu asal Baduy agar kesejahteraan bisa meningkat.
Baca Juga: Vaksin Corona Pfizer Harus Disimpan di Suhu -80 Derajat Celsius
Sebelumnya, ditemukan madu khas Baduy, Banten, yang dipalsukan diproduksi di wilayah Kembangan, Jakarta Barat.
Madu Baduy palsu itu kemudian diedarkan di wilayah Jakarta dan Banten.
Hasil penyelidikan sementara adalah cairan manis tanpa ada kandungan madu itu diproduksi oleh tiga orang tersangka selama 11 bulan terakhir.
Para tersangka mengaku bisa menjual 3.000 hingga 6.000 liter madu.
Polisi menyebut motif para tersangka adalah mencari keuntungan di tengah pandemi corona karena permintaan madu untuk menambah imunitas tubuh meningkat.
Baca Juga: Sorotan: Megawati Sebut Kondisi Jakarta Amburadul
Jangan lewatkan streaming Kompas TV live 24 jam non stop di https://www.kompas.tv/live agar kamu semua tidak ketinggalan berita-berita terkini, terlengkap, serta laporan langsung dari berbagai daerah di Indonesia. Subscribe juga channel YouTube Kompas TV dan aktifkan lonceng supaya kamu dapat notifikasi video terbaru langsung.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.