Cegah Penularan Covid-19, Peringatan Hari Santri Terapkan Protokol Kesehatan

KEDIRI - BANGKALAN, KOMPAS.TV - Peringatan Hari Santri Nasional dilakukan oleh warga di sejumlah daerah di Jawa Timur pada Kamis (22/10). Peringatan tahun ini digelar dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat karena masih pandemi Covid-19.

Salah satu peringatan hari santri nasional digelar di gedung serba guna PCNU Kabupaten Kediri dan dikemas dengan doa bersama. Satu persatu kyai dan santri yang hadir terlebih dahulu diperiksa suhu tubuhnya sebelum memasuki lokasi acara. Mereka juga diwajibkan menggunakan masker dan cairan pembersih tangan.

Panitia juga membatasi jumlah peserta doa bersama, yang seharusnya diikuti 300 orang, dibatasi 100 orang saja. Dalam kegiatan ini, para kiai dan santri berdoa agar virus corona segera berakhir dan bangsa Indonesia diberikan keselamatan. Usai doa bersama, para santri membacakan ikrar untuk menjadi santri sehat agar indonesia kuat.

Ketua PCNU Kabupaten Kediri, Mohammad Ma’mun meminta kepada seluruh warga NU, santri, alumni pondok pesantren untuk patuh dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, karena vaksin terbaik memerangi virus corona saat ini adalah dengan patuh pada protokol kesehatan.   

Hal yang sama dilakukan oleh warga di Kabupaten Bangkalan Jawa Timur. Peringatan hari santri di Pulau Madura ini juga diikuti oleh aparatur sipil negara. Para ASN beserta santri menggelar apel bersama di halaman pemkab setempat dengan memakai sarung dan kopyah.

Apel sengaja digelar pada pukul 9 hingga 10 pagi agar tubuh peserta tersinari matahari yang dapat meningkatkan imun tubuh. Peserta apel juga diwajibkan mengikuti protokol kesehatan, yakni memakai masker dan menjaga jarak satu sama lainnya agar terhindar dari penularan virus corona.

Bupati Bangkalan, Abdul Latif Amin Imron mengatakan peringatan hari santri merupakan momentum untuk membangkitkan kembali semangat santri untuk menjaga kesehatan jasmani dan rohani demi Bangsa yang kuat.  

#HariSantriNasional #ProtokolKesehatan #LawanCovid-19