PALEMBANG,KOMPAS.TV-Masuk puncak musim kemarau di Sumsel, menyebabkan kebakaran hutan dan lahan meluas di provinsi tersebut.
Sudah sekitar delapan ribu hektar lebih lahan yang terbakar di Sumsel sejak Juli hingga Agustus 2020.
Sepekan terakhir, cuaca panas melanda Sumatera Selatan, salah satunya memicu kebakaran hutan dan lahan.
Karhutla di Provinsi ini, meluas di sejumlah wilayah, seperti di Banyuasin, Ogan Ilir dan Pali.
Meski lahan yang terbakar merupakan lahan mineral, namun pemadaman tetap dilakukan setiap hari, untuk mencegah timbulnya kabut asap, melalui jalur udara dan darat.
Ansori, Kabid Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel, menjelaskan, rata-rata lahan terbakar merupakan milik warga yang melakukan pembukaan lahan baru dengan membakar.
Enam unit helikopter waterbombing dioperasikan per harinya, untuk memadamkan api dengan kapasitas angkut air, 5.000 liter per heli.
Satgas Karhutla Sumsel juga menyiagakan personil gabungan dari BPBD, TNI, Polisi dan Manggala Agni, yang saat ini posko penanganannya dipusatkan di Ogan Ilir.
Selain pemadaman, untuk merangsang pertumbuhan awan hujan, subsatgas udara melakukan modifikasi cuaca atau TMC, Hujan Buatan, namun dalam beberapa hari ini awan hujan di sejumlah wilayah di Sumsel minim.
#Karhutla #Sumsel #Penanganan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.