JAKARTA, KOMPAS.TV - Banjir yang melanda sejumlah wilayah di kawasan Jabodetabek sejak Senin (3/3/2025) malam, turut merendam mobil-mobil yang terparkir di rumah-rumah warga hingga di pusat-pusat perbelanjaan.
Seperti diketahui, mobil yang terendam banjir bisa mengalami kerusakan mesin. Untuk mencegah kesalahan fatal, berikut tips menangani mobil yang terendam atau terkena banjir dari pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu.
Yannes mengatakan, hal pertama yang tidak boleh dilakukan saat mobil terendam banjir adalah menyalakan mesin mobil.
Jika mesin dinyalakan, air berpotensi masuk ke dalam ruang bakar atau sistem kelistrikan yang dapat menyebabkan kerusakan fatal, seperti water hammer atau korsleting dan bahkan kerusakan permanen.
Sangat penting untuk memastikan mobil sudah benar-benar kering dan diperiksa oleh teknisi sebelum mencoba menyalakan mesinnya kembali.
Baca Juga: Update Banjir Jakarta: 114 RT Masih Terendam, Berikut Rinciannya
Jika mobil langsung dinyalakan tanpa memastikan semua sistem dalam kondisi kering dan aman, hal itu bisa memperburuk kerusakan.
Misalnya, air yang masuk ke dalam mesin dapat menyebabkan kerusakan pada sistem pembakaran atau bahkan menyebabkan mesin macet.
Selain itu, air yang meresap ke dalam bagian kelistrikan seperti kabel atau sistem komputer mobil dapat menyebabkan kerusakan pada sirkuit dan sensor yang sangat mahal untuk diperbaiki.
Apabila mobil terendam banjir, hal lainnya yang harus dilakukan adalah mencabut kabel aki guna menghindari risiko korsleting pada sistem kelistrikan.
Setelah itu, pindahkan kendaraan ke lokasi yang lebih tinggi dan kering untuk mempermudah proses penanganan.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.