Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
KOMPAS.TV - Inggris kerap disebut sebagai tanah air sepak bola.Negara tersebut juga kerap menelurkan pelatih-pelatih kaliber dunia dan sukses di Premier League.
Sebut saja Sir Alex Ferguson dengan Manchester United. Howard Wilkinson dengan Leeds United.
Baca Juga: 18 Pemain Asia Ini sempat Mentas di Serie A
Lebih jauh lagi ada Brian Clough yang sukses dengan Nottingham Forest saat Premier League masih bernama First Division.
Tak ketinggalan George Graham bersama Arsenal di akhir 1980-an. Namun, sejumlah pelatih Inggris tak hanya menunjukkan kesuksesan di negaranya saja.
Baca Juga: 11 Pemain Timnas Singapura Ini Sempat Berlaga di Liga Indonesia
Beberapa pelatih ini bahkan mampu menunjukkan tangan dinginnya ketika menangani tim yang berada di luar negaranya.
Siapa saja pelatih itu, Kompas.tv telah merangkumnya dari berbagai sumber.
Sir Bobby Robson
Sir Bobby Roson tak diragukan lagi merupakan seorang pelatih besar di Inggris.
Sukses membuat Ipswich Town juara Piala UEFA 198/1981 dan membawa timnas Inggris menduduki peringkat keempat Piala Dunia 1990, Robson membesut PSV Eindhoven.
Klub Belanda itu dibawanya juara Eredivisie 1990/1991 dan 1991/1992. Robson kemudian mencoba peruntungannya di Portugal.
Sempat 1,5 menangani Sporting Lisbon, pelatih yang mangkat pada 2009 itu kemudian melatih Porto pada Januari 1994.
Robson pun membawa Dragao juara Liga Primer Portugal dua musim beruntun pada 1994/1995 dan 1995/1996.
Setelah itu pada musim panas 1996, Robson menangani Barcelona. Dengan Blaugrana dia memang gagal menjuara La Liga.
Namun, Barcelona dibawanya memenangkan Copa del Rey dan Piala Winner pada 1996/1997, usai mengalahkan Paris Saint-Germain 1-0.
Gol kemenangan Barcelona itu diciptakan oleh Ronaldo Luiz di menit ke-37, lewat eksekusi penalti.
Setelah semusim menangani Barca, Robson kembali ke PSV. Sayang dia gagal membawa Boeren juara Eredivisie.
Dia pun kembali ke Inggris pada 1999 untuk menangani Newcastle United, menggantikan Ruud Gullit.
Terry Venables
Kesuksesan Terry Venables membawa Queens Park Rangers ke posisi kelima First Division (sekarang Premier League ) 1983/84 membuat Barcelona merekrutnya.
Dia menerapkan permainan ala Inggris dengan formasi 4-4-2 di Barcelona. Pria yang kemudian dijuluki El Tel itu akhirnya membawa Barca juara La Liga 1984/85.
Dia juga membawa Barca ke final Piala Champions (sekarang Liga Champions) 1985/1986.
Setelah menangani Barcelona, Venables kemudian bergabung dengan Tottenham Hotspur dan menangani timnas Inggris.
Dia pun kemudian sempat melatih timnas Australia. Venables pun sempat membawa negara itu menjadi runner-up Piala Konfederasi 1997.
Sayang, Socceroos gagal dibawanya menembus Piala Dunia 1998 di Prancis.
Roy Hodgson
Roy Hodgson dikenal sebagai pelatih yang pernah membesut timnas Inggris dan Liverpool. Tapi, dia menghabiskan karier kepelatihannya lebih banyak di luar Inggris.
Bahkan pria yang kini menangani Crystal Palace itu mengawali kariernya melatih di Swedia bersama Halmstad. Di sana dia dua kali menjuarai Liga Swedia.
Sedangkan di Malmo, Hodgson lima kali menjuarai Liga Swedian. Dia pun kemudian sempat melatih di Swiss bersama Neuchatel Xamax dan Grashopper Zurich.
Hodgson juga pernah melatih timnas Swiss pada 1992 hingga 1995. Setelahnya da menangani Inter Milan dan membawa I Biscione menjadi runner-up Piala UEFA 1996/1997.
Dia pun kemudian melatih di Denmark, dengan FC Copenhagen. Kemudian Hodgson menangani Udinese, timnas Uni Emirat Arab, Viking (Norwegia) dan timnas Finlandia.
Steve McClaren
Steve McClaren merupakan mantan asisten Sir Alex Ferguson di Manchester United. Sayang, dia gagal membawa timnas Inggris ke Piala Eropa 2008.
Meski begitu, klub Belanda Twente Enschade kemudian merekrutnya. McClaren kemudian membawa De Tukkers menjadi kuda hitam di Eredivsie.
Setelah membawa Twente menjadi runner-up, pada musim keduanya klub itu sukses menjuarai Eredivsie 2009/2010.
Bermaterikan pemain seperti Bryan Ruiz, Eljero Elia dan Marko Arnautovic, laju Twente tak terhadang.
Setelahnya, pria yang sempat melatih Middlesbrough itu kemudian menangani Wolfsburg. Sayang, dia kesulitan bersama Die Wolfe.
Sempat kembali ke Inggris untuk melatih Nottingham Forest, McClaren untuk kedua kalinya bergabung dengan Twente.
Namun, tangan dinginnya tak seampuh periode pertama dan dia dipecat pada Februari 2013.
John Gregory
John Gregory merasakan Premier League dengan menangani Aston Villa dan Derby County.
Setelah gagal membawa Queens Park Rangers promosi, Gregory memutuskan keluar Inggris dan melatih tim Israel Maccabi Ahi Nazareth dan Ashdod.
Sayang klub yang pertama terdegradasi, sedangkan di klub kedua dia mengundurkan diri karena berpeluang terelegasi.
Dia kemudian menangani klub Kazakhstan, FC Kairat. Gregory berhasil menghindarkan klub tersebut dari degradasi.
Keberhasilan baru didapatnya saat melatih klub India, Chennayain. Gregory memberikan gelar Liga Super India pada musim 2017/2018 untuk klub tersebut.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.