KOMPAS.TV - Radja Nainggolan, pesepak bola asal Belgia yang memiliki darah Indonesia, kembali menjadi sorotan. Kali ini bukan karena keahliannya di lapangan, melainkan dugaan keterlibatannya dalam penyelidikan besar terkait penyelundupan narkoba internasional.
Mantan pemain AS Roma itu diduga terlibat dalam praktik pencucian uang dan ditangkap oleh pihak kepolisian Belgia, Senin (27/1/2025).
Meskipun Nainggolan membantah tuduhan tersebut, statusnya baru akan ditentukan dalam sidang yang akan digelar hari ini, Selasa (28/1) waktu setempat.
Baca Juga: Eks Bintang Inter Milan Radja Nainggolan Ditangkap Polisi Belgia, Diduga Terlibat Perdagangan Kokain
Kasus ini menambah babak baru dalam kehidupan Nainggolan, yang sejak kecil telah diwarnai dengan lika-liku pribadi dan karier yang mencolok.
Berikut profil dan perjalanan karier dari Radja Nainggolan yang dilansir dari media Belgia, GVA.
Lahir pada 4 Mei 1988 di Antwerp, Radja Nainggolan tumbuh di kawasan Linkeroever, sebuah daerah yang dikenal keras. Ia mulai bermain sepak bola di lapangan kecil dekat apartemen tempat tinggalnya.
Dari lingkungan sederhana, ia berhasil menembus dunia sepak bola profesional dan menjadi salah satu pemain Belgia paling terkenal di panggung internasional.
Namun, hidup Nainggolan tidak selalu berjalan mulus. Hubungannya dengan ayahnya, Marianus Nainggolan, hampir tidak ada setelah sang ayah meninggalkan keluarganya untuk kembali ke Indonesia.
Radja dibesarkan oleh ibunya, Lizy Bogaerts, yang menjadi figur sentral dalam hidupnya. Ketika Lizy meninggal akibat kanker pada 2010, Radja mengaku kehilangan pilar utamanya.
Nainggolan dikenal sebagai gelandang pekerja keras dengan gaya permainan agresif. Ia bersinar di Serie A bersama Cagliari, AS Roma, dan Inter Milan.
Di AS Roma, ia menjadi pemain kunci dan dikenal sebagai sosok setia, baik kepada rekan tim maupun keluarganya. Namun, Nainggolan juga kerap menuai kritik karena gaya hidupnya yang kontroversial.
Baca Juga: Pengacara: Radja Nainggolan Tidak Terlibat Perdagangan Narkoba
Ia pernah terlibat kecelakaan mobil di Milan, kehilangan ratusan ribu euro di kasino, dan beberapa kali berurusan dengan hukum.
Meski demikian, Nainggolan selalu menunjukkan sisi manusiawinya, seperti ketika ia kembali ke Cagliari untuk mendukung mantan istrinya, Claudia Lai, yang tengah berjuang melawan kanker.
Nainggolan, yang memiliki tubuh penuh tato termasuk gambar mawar yang ia sesali, sering kali dianggap sebagai sosok "keras di luar, lembut di dalam."
Namun, sorotan publik kini tertuju pada dugaan keterlibatannya dalam pencucian uang terkait jaringan penyelundupan kokain melalui Pelabuhan Antwerpen.
Menurut berbagai laporan media Belgia, Nainggolan diduga membantu mencuci uang tunai dalam jumlah besar untuk kelompok kriminal.
Barang-barang miliknya, termasuk mobil mewah, menjadi bagian dari barang bukti yang disita oleh polisi.
Meski demikian, pengacaranya, Omar Souidi, menegaskan kliennya bukan tersangka utama dan berharap ia segera dibebaskan.
Saat ini, Nainggolan masih bermain sebagai pesepak bola profesional dan bermain untuk Lokeren-Temse di Divisi 2 Belgia. Pemain berdarah Batak itu juga sempat bermain di Indonesia bersama Bhayangkara FC.
Apakah Nainggolan akan terbukti terlibat dalam kasus narkoba ini atau dia dinyatakan tidak bersalah dan bisa melanjutkan kariernya lagi sebagai pesepak bola? Kita tunggu saja.
Baca Juga: Apa Peran Radja Nainggolan Terkait Kasus Dugaan Penyelundupan Narkoba?
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : GVA
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.