JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan sepak bola dunia FIFA dikabarkan bakal mengumumkan sanksi kepada Asosiasi Sepak Bola Israel (IFA) pada pekan ini.
Seperti yang diketahui, permintaan sanksi ini diajukan oleh Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA) pada Maret lalu, dengan alasan dugaan pelanggaran hukum internasional dan kebijakan hak asasi manusia FIFA oleh Israel terkait konflik yang sedang berlangsung di Gaza.
Dilansir dari Jewish Telegraph Agency, keputusan terkait permintaan ini diperkirakan akan diumumkan pada Sabtu (31/8/2024) mendatang, setelah beberapa kali penundaan oleh FIFA, termasuk beberapa hari sebelum Olimpiade.
FIFA telah meminta tinjauan hukum independen serta masukan dari kedua belah pihak, yakni federasi sepak bola Israel dan Palestina, untuk mendukung pengambilan keputusan ini.
Menanggapi tuduhan tersebut, Israel dengan tegas membantahnya. Ketua IFA Moshe Zuares menyebut langkah PFA sebagai "usaha sinis, politis, dan bermusuhan untuk merusak sepak bola Israel."
Dalam pidatonya di kongres tahunan FIFA di Bangkok pada Mei lalu, Zuares menegaskan bahwa IFA tidak pernah melanggar aturan yang ditetapkan oleh FIFA dan UEFA.
"IFA tidak pernah dan tidak akan pernah melanggar aturan," ujarnya.
Jika FIFA menjatuhkan sanksi kepada IFA, maka Timnas Israel tidak akan bisa mengikuti kompetisi yang diselenggarakan UEFA pada bulan September, yaitu Nations League.
Israel dijadwalkan menghadapi Belgia pada 6 September mendatang, namun laga ini telah diliputi kontroversi setelah Belgia menolak menjadi tuan rumah karena alasan keamanan. Pertandingan akhirnya dipindahkan ke Debrecen, Hungaria.
Baca Juga: Liga 1 Libur karena Agenda FIFA Matchday, Pelatih Persija Carlos Pena : Fokus Laga Selanjutnya
Selain itu, Israel juga berpotensi dikeluarkan dari Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 yang dimulai Maret mendatang, serta turnamen Eropa dan global lainnya.
Upaya PFA ini mendapat dukungan dari sejumlah negara dan federasi sepak bola, terutama dari negara-negara Arab dan federasi sepak bola Asia yang telah lama bersitegang dengan Israel. Dukungan juga datang dari federasi sepak bola di Aljazair, Yordania, Suriah, dan Yaman.
FIFA sendiri memiliki sejarah menjatuhkan sanksi kepada sebuah negara dari kompetisi internasional karena alasan geopolitik dan pelanggaran dalam pengelolaan sepak bola.
Kasus paling menonjol adalah larangan terhadap Rusia setelah invasi ke Ukraina pada 2022, serta larangan terhadap Afrika Selatan selama lebih dari 20 tahun karena kebijakan apartheid.
Presiden PFA, Jibril Rajoub, dalam pernyataannya menyebut bahwa FIFA tidak bisa bersikap acuh terhadap pelanggaran yang terjadi di Palestina.
Ia menuding Israel terlibat dalam "genosida" di Palestina dan mengeklaim bahwa 193 pemain sepak bola Palestina tewas dalam konflik Israel-Hamas.
Sebelumnya, Presiden FIFA Gianni Infantino menyatakan keterkejutannya terhadap insiden di Israel pada 7 Oktober lalu dan situasi yang terjadi di Gaza.
"Seperti semua orang, saya sangat terkejut dengan apa yang terjadi di Israel dan Gaza," ujar Infantino.
Ia pun menekankan pentingnya perdamaian bagi semua pihak yang terdampak konflik.
"Saya berdoa untuk semua orang yang menderita ... dan saya hanya menginginkan satu hal: perdamaian," tambahnya.
Baca Juga: Prabowo Temui Presiden FIFA Gianni Infantino di Paris, Bahas Apa?
Sumber : Jewish Telegraph Agency
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.