BWF mengaku menunggu laporan resmi dari Badminton Asia sehubungan insiden ini. BWF berjanji akan meninjau peraturan setelah mendapat laporan resmi.
Menurut BWF, saat terjadi keadaan gawat darurat di lapangan, wasit berwenang mengarahkan tim medis merespons situasi, termasuk jika terjadi dugaan henti jantung mendadak.
"Setelah selesai meninjau, kami akan menentukan apakah aspek-aspek spesifik dari pedoman-pedoman ini perlu diubah," demikian pernyataan BWF via media sosial, Selasa (2/7).
Broto Happy menyebut pihaknya akan menyurati BWF sehubungan prosedur pertolongan pertama bagi atlet dalam keadaan darurat. Broto menilai respons darurat bisa lebih cepat dilakukan.
Kata Broto, dalam kasus kematian Zhang Zhijie, tim medis dan dokter baru diperbolehkan masuk lapangan setelah dipanggil wasit. Prosedur ini sesuai dengan aturan BWF.
Sementara itu, legenda bulu tangkis Malaysia, Lee Chong Wei meminta BWF mengevaluasi padatnya jadwal turnamen. Lee Chong Wei juga menilai BWF seharusnya bisa membuat tim medis lebih siaga saat turnamen.
Zhang Zhijie sendiri diketahui bermain dua hari berturut-turut ketika kolaps di lapangan pada Minggu (30/6). Sehari sebelum kejadian, Zhang bermain lawan wakil Singapura, Justin Tay dan menang dua set langsung.
"Selama bertahun-tahun, saya telah melihat apa yang bisa ditimbulkan turnamen berturut-turut terhadap pemain. Itu dapat merugikan mereka dalam jangka panjang," kata Lee Chong Wei dikutip The Star.
"Seperti siapa pun, saya tidak ingin melihat pemain lain bernasib sama seperti Zhijie saat memainkan pertandingan ini."
Kasus kematian Zhang Zhijie ramai dibahas di media sosial China, Weibo. Banyak warganet China yang mempertanyakan respons gawat darurat untuk menolong Zhang.
China Daily melaporkan, saudari Zhang menceritakan sosok pemain asal Jiaxing, Provinsi Zhejiang tersebut dalam sebuah unggah di Weibo. Zhang disebut sebagai sosok anak yang berbakti kepada keluarga.
Saat memenangkan turnamen pertamanya, Zhang disebut menggunakan uang hadiah untuk memberi hadiah untuk saudarinya, ibu mereka, dan kakek-neneknya. Saudari Zhang pun menyayangkan pertolongan pertama yang dinilai lambat dan tidak memadai.
Dokter IGD di Rumah Sakit Universitas Zhejiang, Lu Xiao menduga Zhang kolaps karena aritmia parah. Dugaan itu disampaikan Lu Xiao berdasarkan rekaman detik-detik kolapsnya Zhang yang beredar di media sosial.
Lu Xiao menyebut tim medis seharusnya segera melakukan RJP dan menggunakan defribilator, alih-alih menandu sang pemain.
Baca Juga: Kronologi Meninggalnya Pebulutangkis Zhang Zhi Jie, Dokter Sebut karena Henti Jantung Mendadak
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.