JAKARTA, KOMPAS.TV - Manajer Timnas U22 Indonesia Sumardji menyatakan pihaknya bakal mengajukan banding atas sanksi yang dijatuhkan AFC kepada sejumlah pemain dan ofisial terkait keributan pada final SEA Games 2023.
Menurutnya, ada ofisial yang sebenarnya tidak terlibat dalam keributan, namun terseret dalam kasus ini.
Menurut Sumardji, ofisial Timnas U22 Indonesia yang seharusnya tidak terkena sanksi adalah Sahari Gultom (pelatih kiper).
“Sanksi yang di SEA Games nanti kami akan banding ya,” ucap Sumardji di Lapangan A, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (15/7/2023).
“Sebab, memang ada beberapa ofisial yang semestinya tidak terlibat, contohnya seperti Sahari.”
“Itu semestinya tidak terlihat sama sekali, tetapi kenapa dikenakan sanksi. Ini yang sedang kami ajukan untuk banding,” jelasnya, dikutip dari Kompas.com.
AFC menjatuhkan hukuman kepada sejumlah pemain dan ofisial Timnas U22 Indonesia yang diduga terlibat dalam keributan.
Baca Juga: Daftar Sanksi AFC Kasus Keributan SEA Games 2023 untuk Timnas U22 Indonesia dan Thailand
Para ofisial tersebut adalah Tegar Diokta Andias (sekretaris tim), Sahari Gultom (pelatih kiper), Ahmad Nizar Caesara Noor (dokter tim), dan Muhni Toid Sarnad.
Dikutip dari Antara, Tegar dan Sahari dihukum larangan mendampingi tim sebanyak 6 pertandingan serta dijatuhi denda USD1.000 (sekitar Rp14,9 juta).
Sedangkan Ahmad Nizar dan Muhni Toid diskors enam pertandingan tanpa dijatuhi denda.
Adapun tiga pemain Timnas U22 dijatuhi hukuman larangan bermain dalam 6 laga.
Ketiga pemain tersebut adalah Titan Agung, Komang Teguh Trisnanda, dan Muhammad Taufany Muslihuddin.
Titan Agung dan Komang Teguh dinyatakan melanggar Kode Disiplin dan Etik AFC Pasal 47. Selain dihukum larangan bermain, keduanya juga didenda sebesar USD1.000.
Sedangkan Taufany dinyatakan melanggar Kode Disiplin dan Etik AFC Pasal 51. Namun, ia hanya dikenakan larangan bermain sebanyak enam pertandingan dan tak dikenakan sanksi denda.
Di sisi lain, Timnas Thailand juga dijatuhi hukuman oleh AFC. Pemain Thailand, Soponwit Rakyar, diskors enam pertandingan dan denda USD1.000.
Sedangkan delapan ofisial Timnas Thailand dihukum larangan mendampingi tim untuk enam pertandingan, tetapi tidak didenda.
Namun Federasi Sepak Bola Thailand (FAT) dijatuhi denda sebesar USD10.000 (Rp149 juta) karena dianggap melanggar Kode Disiplin dan Etik AFC Pasal 51.1.
Baca Juga: Pemain dan Ofisial Timnas Indonesia Disanksi AFC Buntut Ricuh Final SEA Games 2023, Ini Kata PSSI
Sumber : Kompas.com, Kompas.tv, Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.