DOHA, KOMPAS.TV - Dua pendukung timnas Inggris mengaku mengalami malam yang tak terlupakan saat datang ke Qatar untuk mendukung tinmnya di Piala Dunia 2022.
Mereka mengatakan pengalaman tersebut terjadi saat mereka tengah berburu bir pada Sabtu (19/11/2022) malam.
Keduanya mengatakan mereka malah berakhir di rumah seorang Syekh Qatar dan melihat Singa peliharaannya.
Qatar memutuskan melarang minuman beralkohol selama Piala Dunia, sehingga tak ada yang dijual di stadion dan area sekitarnya.
Baca Juga: Wayne Rooney Beri Bocoran ke Timnas Inggris Cara Kalahkan Iran di Piala Dunia: Cetak Gol Lebih Awal
Namun minuman beralkohol hanya bisa didapatkan di fan festival dan acara berlisensi, membuat usaha untuk membelinya menjadi lebih rumit dari yang diantisipasi sebagian besar pendukung.
Namun, sejumlah pedagang lokal rupanya bersimpati kepada para pendukung yang datang, khususnya seorang Syeikh yang menghampiri dua pendukung Inggris itu untuk menolong mereka mendapatkan bir-nya.
“Malam tadi kami bertemu salah seorang anak Syeikh dan ia membawa kami ke istananya. Ia menunjukkan dirinya memiliki singa dan segalanya. Mereka (warga Qatar) membuat kami bahagia,” tutur salah seorang pendukung utu dikutip dari Express.
“Pada dasarnya kami sedang berburu bir, dan ia seperti mengatakan memilikinya. Jadi kami melompat ke Toyota Landcruiser-nya dan berakhir di Istana besarnya. Ia menunjukkan kepada kami monyetnya, burung eksotisnya. Semua begitu gila,” tambahnya.
Meski begitu ada ulasan beragam yang muncul dari Qatar menjelang laga pembuka Inggris pada Senin (21/11/2022), yang akan menghadapi Iran.
Baca Juga: Pendukung Qatar Ngamuk ke Suporter Ekuador, Diejek dengan Gestur Menghina
Beberapa menemukan bahwa keramahan di negara Timur Tengah telah melampaui ekspektasi mereka dan sangat memuaskan.
Namun, ada juga yang saat mendarat di Qatar malah tiba di gedung penginapan yang belum selesai meski turnamen sedang berlangsung.
Pengalaman juga bervariasi bagi mereka yang mencoba menghadiri fan festival untuk membeli alkohol dan menonton turnamen.
Beberapa pendukung ditolak masuk, sedangkan penggemar lainnya dipaksa untuk mencoba dan melihat sekilas pertandingan dari layar TV di kafe dan restoran terdekat.
Sumber : Express
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.