Kompas TV olahraga sepak bola

Ketua Panpel Arema FC: Saya Sudah Ingatkan Penggunaan Gas Air Mata

Kompas.tv - 7 Oktober 2022, 22:35 WIB
ketua-panpel-arema-fc-saya-sudah-ingatkan-penggunaan-gas-air-mata
Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris dalam konferensi pers, Jumat (7/10/2022). (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris, mengeklaim telah memperingatkan tentang penggunaan gas air mata dalam pertandingan Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022). 

Dalam pertandingan yang dimenangkan oleh Persebaya dengan skor 2-3 itu, kericuhan pecah beberapa saat setelah peluit panjang dibunyikan. 

Sejumlah Aremania turun dari tribun penonton untuk memberikan semangat kepada pemain usai kekalahan.

Namun, aksi tersebut malah mematik suporter lain untuk turun sehingga menciptakan situasi yang tidak kondusif dalam lapangan.

Pihak keamanan yang kalah jumlah kemudian melakukan tembakan gas air mata dengan tujuan mengurai masa.

Sayangnya, gas air mata itu justru menyasar suporter yang berada di tribun. Para suporter pun berusaha keluar dari stadion. 

Namun, pintu stadion ada yang tidak terbuka dan membuat suporter berdesak-desakan. Akhirnya, ada 131 suporter yang meninggal dunia karena sesak napas dan terinjak-injak. 

Terkait penggunaan gas air mata ini, Abdul Haris mengeklaim dia telah memperingatkan agar tidak digunakan di Stadion Kanjuruhan. 

Baca Juga: Sambil Meneteskan Air Mata, Ketua Panpel Arema FC Minta Maaf atas Tragedi Kanjuruhan

Karena pada 2018, hal serupa juga pernah terjadi dan mengakibatkan 1 orang meninggal dunia serta 214 orang lainnya harus mendapatkan perawatan. 

"Saya sudah mengingatkan ketika rapat dengan Pak Kapolres bersama steward dengan jajaran di lapangan tenis Kepanjen," kata Abdul Haris dalam konferensi persnya, Jumat (7/10/2022), dikutip dari Kompas.com.


 

"Saya sampaikan mohon izin jangan sampai terjadi lagi 2018 penembakan gas air mata yang mengakibatkan korban sesak nafas dan matanya perih serta meninggal 1 orang," ujarnya. 




Sumber : Kompas.com




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x