Lantas ia membedakan, meskipun dua tim itu, Liverpool atau City gagal di Liga Champions, sama seperti dirinya, tapi keduanya tetap dipercaya melanjutkan proyeknya.
Secara khusus, ia mencontohkan City yang selalu gagal di Liga Champions bersama Pep Guardiola, tapi tetap dipercaya klub .
Bahkan, kata dia, Pep membeli pemain paling diincar klub Eropa saat itu, Yakni Erling Haaland guna menambah skuad usai gagal di Liga Champions
"City disingkirkan oleh Madrid, tiga gol dalam lima menit, tetapi pada pekan selanjutnya mereka membeli Haaland dan memberi pelatih kemampuan untuk kembali bangkit, untuk mencari solusi, dan menjuarai Liga Inggris lagi nantinya, seperti PSG menjuarai Liga Prancis," ungkapnya.
Maka dari itu, ia iri dengan proyek jangka panjang klub-klub itu yang sudah terbukti.
"Proyeknya berbeda. Ada Manchester City yang memercayai pelatih selama tujuh tahun dan PSG, di mana Anda harus datang lalu menang. Hal itu berbeda dan saya menerima kenyataan ini,"ungkapnya.
Baca Juga: Profil Christophe Galtier: Pengganti Pochettino di PSG, Sehebat Apa Dia?
Mauricio Pochettino didepak sebagai pelatih kepala Paris Saint-Germain (PSG), Selasa (5/7/2022). Posisinya digantikan oleh Chritophe Galtier.
Semenjak menukangi PSG, Pochettino memang belum mempersembahkan gelar Liga Champions.
Bahkan, gelar juara Ligue 1 Prancis 2021-22 belum bisa menyelamatkan kariernya di Paris.
Apalagi, eskpektasi tinggi sudah dibebankan ke pundak Pochettino usai klub berjuluk Les Parisiens sukses mendatangkan megabintang Lionel Messi musim panas tahun lalu.
Sumber : Kompas TV/Bolasport
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.