JAKARTA, KOMPAS.TV – Pertandingan uji coba Indonesia vs Bangladesh akan digelar pada Rabu (1/6/2022) mendatang. Shin Tae-yong secara resmi mengumumkan 26 pemain yang dipanggil timnas untuk pertandingan uji coba tersebut.
Setelah pengumuman, pertanyaan pun mengemuka, kenapa Shin Tae-yong enggan memanggil striker Indonesia yang paling subur saat ini, yakni Ilja Spasojevic?
Hal ini tentu saja beralasan mengingat lini depan timnas Indonesia selama era Shin Tae-yong keropos dan minim gol.
Padahal, laga Indonesia vs Bangladesh bisa jadi tempat uji coba hal baru di lini serang di tengah pelbagai kritik yang datang terhadap kinerjanya, khususnya di lini depan.
Fakta pun mengemuka, Ilja Spasojevic adalah top skorer Liga Indonesia dan pemain Indonesia paling subur di liga.
Ia mengoleksi 23 gol musim lalu di Liga 1 dan membawa Bali United juara. Mentalnya pun disebut-sebut bisa membawa timnas yang rata-rata pemain muda bisa terangkat.
Di AFF akhir lalu, Spaso, sapaan Ilja Spasojevic tidak dipangil Shin Tae-yong lantaran dianggap tidak cocok dengan skema timnas asuhannya.
Namanya pun digaungkan di tengah turnamen saat para striker timnas seperti Dedik Setiawan maupun Ezra Walian yang minim gol.
Hal serupa juga terjadi saat momen terakhir SEA Games U23 di Vietnam, tercatat hanya 1 striker Garuda Muda yang mencetak gol, yakni Muhammad Ridwan saat kontra Filipina.
Baca Juga: Ada Elkan Baggott dan Pratama Arhan, Ini 29 Pemain Timnas Indonesia untuk Lawan Bangladesh
Shin Tae-yong sendiri pun sudah memanggil 29 pemain timnas dan beberapa berposisi di lini depan.
Beberap nama seperti Irfan Jauhari dan Dimas Drajat mengemuka dalam daftar yang dipanggil Shin Tae-yong.
Jika merujuk pada skema Shin Tae-yong yang kerap memakai striker tunggal yang cepat, maka bisa jadi Irfan Jauhari akan mendapatkan porsi yang lebih.
Ia akan bahu membahu dengan Egy Maulana Vikri maupun Witan Sulaeman di samping kiri-kanan timnas.
Pada SEA Games lalu, Irfan Jauhari jadi pilihan utama Shin Tae-yong meskipun tidak mencetak gol sama sekali.
Secara taktikal, tugasnya memang sebagai penarik lawan, sekaligus sebagai false. Apalagi, sebenarnya, ketika bermain di Persija Jakarta maupun Persik Kediri, memang bukanlah striker statis di depan gawang.
Ia pun ditugaskan untuk menarik bek lawan untuk mengikuti dirinya sehingga winger, sehingga Witan atau Egy bisa cetak gol.
Sedangkan untuk Dimas Drajad ini adalah kesempatan membuktikan bahwa dirinya layak berseragam timnas lagi.
Dimas Drajad adalah mantan penggawa timnas di kelompok umur, mulai dari U16, U19 hingga U23.
Di Liga 1 musim 2021/2022, Dimas Drajad berhasil mencatatkan 31 penampilan dan 11 gol. Jumlah gol yang lumayan jika dibandingkan pemain timnas lain yang dipanggil oleh Shin Tae-yong.
Meski begitu, sepertinya ia harus berusaha keras lagi untuk bisa masuk ke lini depan timnas. Apalagi Shin Tae-yong memanggil satu nama lagi yang juga bisa bermain di depan, yakni Stefeno Lilipaly.
Stefano Lilipaly bisa bermain sebagai striker yang menarik lawan dan juga sebagai gelandang. Ia dianggap bisa jadi alternatif di tengah keroposnya lini depan timnas era Shin Tae-yong.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.