KIEV, KOMPAS.TV - Wali Kota Kiev Vitali Klitschko dan saudaranya Wladimir telah mengungkapkan bahwa mereka 'siap mati' untuk Ukraina saat mereka mempertahankan negaranya dari invasi Rusia.
Dua mantan juara dunia tinju kelas berat itu juga telah mengangkat senjata dan kemungkinan besar akan segera bertemu dengan konvoi militer Rusia yang sudah mendekati ibu kota Ukraina itu.
Meski akan melawan tentara Rusia dengan berbagai persenjataannya, Klitschko bersaudara sama sekali tak takut dan siap mati demi membela Ukraina.
"Kami tidak tertarik dengan seberapa kuat tentara Rusia, kami siap berperang," kata Vitali kepada CNN dikutip dari Daily Mail, Kamis (3/3/2022).
"Dan kami siap mati untuk negara asal kami dan untuk keluarga kami, karena itu adalah rumah kami."
"Ini masa depan kami dan seseorang ingin datang ke rumah kami dan mencuri masa depan kami," tegasnya.
Vitali kemudian juga memuji gerakan patriotik yang luar biasa dan besar dari rakyat Ukraina yang siap berperang dengan orang tua, dokter, dan aktor semuanya mengangkat senjata untuk membuat pasukan darurat.
"Kami bertahan di depan salah satu tentara terkuat di dunia. Keinginan untuk mandiri adalah prioritas utama bagi kami. Dan kami membela keluarga kami, kota kami, negara kami, dan masa depan kami," lanjutnya.
Baca Juga: Kesaksian Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko atas Tindakan Tentara Rusia di Ibu Kota
“Ada gerakan patriotik yang besar saat ini. Orang tua, dapatkah Anda bayangkan? Dokter, aktor, aktor teater, banyak profesi yang tak pernah ada harapan untuk bertarung hingga menyimpan senjata."
"Tapi sekarang mereka datang kepada kami, mereka siap bertarung. Ini luar biasa," ucapnya.
Sementara Wladimir meminta lagi bantuan dari negara atau pihak internasional untuk persenjataan dan makanan karena infrastruktur di sekitar telah lumpuh akibat dari serangan yang dilancarkan Rusia.
"Itu tidak pernah cukup. Ada permintaan besar karena sebagian infrastruktur dihancurkan oleh penembakan yang terjadi di seluruh negeri di berbagai kota," kata Wladimir kepada BBC.
"Ini sama sekali tidak cukup dan kami pasti membutuhkan dukungan dan bantuan – dukungan keuangan, dukungan peralatan militer, dukungan medis," ujarnya.
"Semua orang harus terlibat. Ini perang bukan melawan Ukraina, ini perang melawan (semua) warga sipil dan perang melawan demokrasi," lanjutnya.
"Kami membutuhkan dukungan-dukungan dari seluruh dunia."
Baca Juga: Seminggu Pasca-invasi Rusia: 2.000 Warga Sipil Ukraina Tewas, 1 Juta Orang Mengungsi
Klitschko bersaudara juga ditanyai tentang laporan warga negara non-Ukraina yang diperlakukan tidak adil di perbatasan, yang dibantah Wladimir sebagai propaganda Rusia.
Dia menolak tuduhan bahwa orang-orang dari latar belakang Asia dan Afrika telah dihalangi untuk melarikan diri dari negara itu.
"Maaf, pertanyaan ini mungkin salah ditanyakan karena tidak mungkin. Kami berada di negara bebas dan semua orang bisa masuk dan keluar," jawab Wladimir.
"Anda sebaiknya berhati-hati karena Anda tahu propaganda bekerja dengan sangat baik."
"Itu mencuci otak Anda dengan sangat baik sehingga semua anak berseragam militer, tentara Rusia, dan mereka berkata, 'Oh, kami membela kalian dari Nazi'. Siapa mereka?"
"Ini omong kosong, dan hanya cuci otak dengan propaganda. Itu benar-benar berhasil, itu sudah dilakukan sejak lama."
Vitali kemudian menyela percakapan dan mengatakan, "Kami minta maaf kami harus pergi sekarang. Senang berbicara dengan Anda dan terima kasih telah mendukung Ukraina. Terima kasih atas persatuan dengan Ukraina, dan kami membutuhkan bantuan dari teman-teman kami."
Sebelumnya beberapa atlet dari Ukraina memang telah diketahui bergabung dengan pasukan tentara darurat untuk melawan Rusia di antaranya ada petenis Sergiy Stakhovsky, petinju Oleksander Usyk dan Vasily Lomachenko.
Baca Juga: Petenis dan Petinju Ukraina Daftar Pasukan Cadangan untuk Lawan Rusia
Sumber : Daily Mail/BBC/CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.