Kompas TV olahraga kompas sport

Setelah Sindrom Kelelahan, Casey Stoner Didiagnosis Alami Gangguan Kecemasan

Kompas.tv - 4 Februari 2022, 17:06 WIB
setelah-sindrom-kelelahan-casey-stoner-didiagnosis-alami-gangguan-kecemasan
Momen saat Casey Stoner hadir di Albert Park, Melbourne, untuk menyaksikan secara langsung balapan F1 GP Australia 2019, Minggu, 17 Maret 2019. (Sumber: Instagram.com/official_cs27)
Penulis : Kiki Luqman | Editor : Edy A. Putra

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan pembalap MotoGP, Casey Stoner, mengonfirmasi bahwa ia didiagnosis menderita gangguan kecemasan setelah berhenti berkarier di lintasan balap.

Casey Stoner merupakan salah satu pembalap yang telah mendulang kesuksesan di pentas MotoGP.

Selama berkiprah di lintasan balap, pria Australia itu meraih gelar MotoGP di dua tim berbeda, yakni Ducati pada 2007 dan Repsol Honda pada 2011.

Karier pembalap Australia itu terbilang singkat. Karena dia memutuskan pensiun di usia 27 tahun.

Dalam sebuah wawancara dengan Gypsy Tales, Stoner mengabarkan bahwa dirinya baru mengetahui menderita kecemasan usai gantung helm.

Tanda-tanda gangguan kecemasan sudah dirasakan pria 36 tahun itu sebelum pensiun namun dia sama sekali tak menyadarinya.

Baca Juga: Selain MotoGP, Sirkuit Mandalika Ditargetkan Gelar 2 Ajang Balap Mobil

"Saya baru-baru ini mengetahui bahwa saya didiagnosis mengalami gangguan kecemasan, yang semula tidak saya ketahui," kata Stoner, dilansir dari Motorsport, Jumat (4/2/2022).

"Sejujurnya itu seperti yang sering dikatakan semua orang dalam bahasa lain dari stres. Semua orang merasakan stres. Bahkan punggung saya terkunci karena kecemasan di antara tulang belikat."

"Sebenarnya akan lebih mudah jika saya mengetahui terkena kecemasan ketika masih berkarier, karena mungkin bisa memperbaikinya untuk menjadi lebih baik," sambungnya.

Meski tengah berada dalam puncak kariernya, Casey Stoner mengakui dirinya sempat ingin mati.

Hal itu tidak lepas dari rasa sakit yang teramat sangat yang dideritanya akibat gangguan kecemasan itu.

"Saya mempunyai reputasi buruk karena sedikit tertutup dari orang-orang dan media, karena saya tidak pernah nyaman melakukan itu. Saya tidak pernah nyaman dengan situasi berada di kerumunan," tutur Stoner.

Baca Juga: Travel Bubble akan Diterapkan selama Ajang Balap MotoGP di Sirkuit Mandalika

"Saya tidak bisa santai, justru lebih khawatir. Saya merasakan tekanan dari tim, semua orang yang terlibat membantu saya, semuanya."

"Kemudian saya menerima nasihat kecil yang membantu saya dalam beberapa tahun terakhir. Itu adalah kalimat 'Anda hanya dapat melakukan apa yang dapat Anda lakukan dan Anda tidak dapat melakukan lebih dari itu'," tambahnya.

Sebelumnya, Casey Stoner juga telah berjuang menghadapi masalah kesehatan lainnya yakni Sindrom Kelelahan Kronis (CFS) yang diketahui muncul pada 2009.

Bergelut dengan CFS kemudian membuat Stoner memutuskan mengakhiri karier sebagai pembalap MotoGP.

Dan untuk gangguan kecemasan ini, Stoner belum mengetahui secara pasti apa penyebabnya.

"Kami belum tahu persis apa penyebabnya, jadi saya tidak bisa mengatakan apa pun," tuturnya.

"Yang jelas ini adalah masalah besar, bagian tubuh saya terasa sakit."

"Saya sangat pandai menghiraukannya. Tidak peduli seberapa buruk atau seberapa gugup, saya sangat pandai mengatakan pada diri untuk bertahan dan melanjutkan langkah," lanjutnya.

Baca Juga: Daftar Pembalap yang Ikut Tes Pramusim MotoGP di Mandalika: Ada Fabio Quartararo hingga Marc Marquez



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x