JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, pemerintah akan menggunakan skema travel bubble untuk menyambut perhelatan internasional MotoGP Mandalika.
Menurut Sandi, travel bubble dinilai sebagai skema yang tepat untuk menjaga efektivitas penanganan pandemi Covid-19 di tanah air.
Ia menambahkan bahwa travel bubble telah disiapkan dengan kehati-hatian bersama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berdasarkan prioritas.
"Ini juga telah ditentuan berdasarkan pertimbangan Kemenkes. Berdasarkan satgas Pengendalian Covid-19," jelas Sandi dalam Program Berita Utama Kompas TV, Kamis (20/1/2022).
Skema tersebut, lanjutnya, bakal diterapkan secara menyeluruh pada periode karantina yang berlaku untuk kru, pembalap, dan ofisial MotoGP.
"Tidak ada perlakuan khusus," terang mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.
Untuk diketahui, konsep travel bubble adalah protokol kesehatan khusus dimana para pembalap dan kru tidak akan menjalani karantina, namun tidak bisa berinteraksi di luar dari rombongan mereka.
Para pembalap dan kru peserta MotoGP Mandalika 2022 itu hanya akan menunggu hasil tes PCR selama 1x24 jam.
Baca Juga: Komandan Lapangan: Infrastruktur Sirkuit Mandalika 100 Siap Menuju Gelaran MotoGP 2022
Sebelumnya, ada sedikit ancaman dari Bos Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta. Ia mengatakan bahwa pihaknya bisa saja membatalkan balapan MotoGP di suatu negara jika mewajibkan menjalani karantina.
Indonesia melalui Sirkuit Mandalika akan menjadi tuan rumah ajang balap motor paling bergengsi di dunia, MotoGP 2022.
Sirkuit Mandalika dijadwalkan menjadi tuan rumah tes pramusim pada 11-13 Februari, dan kemudian pada seri balapan kedua MotoGP 18-20 Maret.
Tiket untuk balapan MotoGP tersebut sudah mulai dijual dan mendapatkan antusiasme tinggi dari para penggemar.
Namun, bisa jadi jadwal balapan MotoGP tersebut buyar, apabila ketentuan karantina bagi WNA yang datang dari luar ke Indonesia dijalankan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.