NYON, KOMPAS.TV - Konfederasi Sepak Bola Eropa, UEFA, meluncurkan piagam gegar otak sebagai langkah lanjutan dalam melindungi pemain yang mengalami cedera kepala pada sebuah pertandingan, Senin (29/11/2021).
Piagam ini dibentuk oleh Komite Medis UEFA yang ditunjukkan untuk mengedukasi staf medis, pelatih, hingga pemain tentang prosedur penanganan gegera otak di laga-laga UEFA.
Sebelumnya, UEFA telah meluncurkan kampanye kesadaran gegar otak pada Oktober 2019 dan setelah itu anggota Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) menyetujui uji coba untuk pengganti gegar otak sampai akhir Juli 2022.
Baca Juga: Buntut Kericuhan di Stadion Wembley, UEFA Jatuhkan Sanksi pada Inggris
"Gegar otak tidak diragukan lagi merupakan cedera serius yang perlu dikelola dan dirawat dengan baik," kata Tim Meyer, ketua Komite Medis UEFA, dikutip dari uefa.com.
Adapun jumlah kasus gegar otak di atas lapangan memang jarang, tetapi UEFA tetap mengimbau berbahayanya cedera kepala.
Seperti diketahui, kasus terbaru yang paling banyak diperbincangkan adalah insiden striker Wolverhampton, Raul Jimenez.
Saat itu, Raul Jimenez berbenturan dengan bek Arsenal, David Luiz.
Insiden tersebut membuat Jimenez mengakhiri musim 2020-21 dengan lebih cepat.
Baca Juga: Kalender Sepakbola Padat, Thibaut Courtois Kecam UEFA dan FIFA: Mereka Hanya Peduli Duit
Jimenez bahkan menyebutkan bahwa dirinya mengalami keajaiban dapat kembali merumput.
Pasalnya, tengkorak Jimenez ada yang patah dan membuat pendarahan di dalam otak.
"Meskipun sejumlah penelitian riset melaporkan insiden yang rendah dalam sepak bola, semua orang harus tahu bagaimana bereaksi dan apa yang mesti dilakukan jika terjadi gegar otak di lapangan."
“Dengan menandatangani piagam ini, klub-klub dan tim-tim nasional menunjukkan dukungannya untuk kampanye gegar otak UEFA dan mengambil langkah besar dalam membantu melindungi pemain mereka."
Sumber : uefa.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.