Dalam rekam jejak prestasinya, Saptoyogo Purnomo pernah meraih medali emas di Asian Para Games di Stadion Utama Gelora Bung Karno 2018. Saat itu, Saptoyogo Purnomo menjadi atlet terbaik pada lari 100 meter T37 dengan catatan waktu 11,49 detik.
Tidak hanya itu, torehan prestasi juga dicatat Saptoyogo Purnomo pada 2016 di Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) di Bandung.
Merespons prestasi yang diraihnya, Saptoyogo Purnomo tidak menyangka mendapatkan perunggu.
“Medali perunggu ini merupakan sebuah kejutan di ajang paralimpiade 2020. Awalnya saya hanya ditargetnya untuk pecah rekor pribadi, tetapi bersyukur bisa dapat medali perunggu,” jelas Saptoyogo.
Saptoyogo Purnomo mengaku tidak kuasa menahan rasa gembiranya sesaat setelah masuk garis finis.
Baca Juga: Dubes RI Sambut Gembira Raihan Medali Perak Ni Nengah Widiasih di Paralimpiade Tokyo 2020
“Saya sangat senang karena dipastikan merebut medali perunggu. Saya berterima kasih atas dukungan semua masyarakat Indonesia, Presiden, Menpora, NPC (Komite Paralimpiade Nasional) Indonesia dan pelatih,” ucap Saptoyogo.
Pelatih Saptoyogo, Slamet Widodo, mengapresiasi keberhasilan anak didiknya yang mampu merebut medali perunggu.
“Awalnya kami melakukan pelatnas untuk Paralimpaide tahun lalu, namun karena Paralimpiade dimundurkan ke tahun ini maka persiapan Saptoyogo semakin matang,” jelas Slamet.
“Yogo memang orangnya disiplin dengan menjalankan semua program pelatih dalam latihan sehingga ia berhak atas prestasi ini.”
Keberhasilan Saptoyogo menyumbangkan medali perunggu bagi Indonesia sekaligus merupakan medali kedua bagi kontingen Merah-Putih di Paralimpiade 2020. Sebelumnya Indonesia meraih medali perak dari Ni Nengah Widiasih dari cabang olah raga angkat berat.
Sumber : Kompas TV/KBRI Tokyo
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.