MANCHESTER, KOMPAS.TV - Pihak Kepolisian Manchester mulai memburu pelaku rasisme terhadap penyerang Manchester United, Marcus Rashford.
Usai Manchester United kalah dari Villarreal di final Liga Europa, Kamis (27/5/2021) dini hari WIB, Rashford mengungkapkan bahwa dirinya mendapat serangan rasial melalui Twitter-nya.
At least 70 racial slurs on my social accounts counted so far. For those working to make me feel any worse than I already do, good luck trying
— Marcus Rashford MBE (@MarcusRashford) May 26, 2021
I’m more outraged that one of the abusers that left a mountain of monkey emojis in my DM is a maths teacher with an open profile. He teaches children!! And knows that he can freely racially abuse without consequence…
— Marcus Rashford MBE (@MarcusRashford) May 27, 2021
Bahkan ia mengungkapkan, salah satu serangan rasial yang didapatnya dilakukan oleh seorang guru sekolah.
“Setidaknya 70 penghinaan rasial di akun sosial saya dihitung sejauh ini. Bagi mereka yang bekerja untuk membuat saya merasa lebih buruk dari yang sudah saya rasakan, semoga berhasil," tulis Rashford di Twitter-nya.
Baca Juga: Hasil Villarreal Vs Man United: Kalahkan MU di Adu Penalti, Villarreal Juara Liga Europa!
“Saya lebih marah karena salah satu pelaku yang memberikan banyak emoji monyet di DM saya adalah seorang guru matematika dengan profil terbuka," tambah Rashford.
"Dia mengajar anak-anak!! Dan tahu bahwa dia dapat dengan bebas melakukan pelecehan ras tanpa konsekuensi...”
Atas pelecehan rasial yang diterimanya tersebut, Rashford mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak di dunia olahraga.
Mulai dari petinju Tyson Fury, pembalap F1 Lewis Hamilton, hingga timnas Inggris kompak memberikan dukungannga kepada Rashford.
Sementara itu, Manchester United juga turut mengeluarkan pernyataannya.
Baca Juga: Manchester United Dikabarkan Resmi Rekrut Kembali Mantan Kipernya Dulu
“Semua orang di Manchester United muak dengan kebencian dan pelecehan online yang ditujukan pada Marcus Rashford dan pemain lain di media sosial setelah pertandingan tadi malam," tulis MU.
"Tidak ada alasan untuk itu dan kami benar-benar mengutuknya.”
“Manchester United tidak memiliki toleransi terhadap segala bentuk rasisme atau diskriminasi dan kami mendorong orang untuk melaporkannya melalui manutd.com/seered."
"Kami juga mendesak platform media sosial dan otoritas pengatur untuk memperkuat langkah-langkah untuk mencegah perilaku menjijikkan ini," pungkas pernyataan tersebut.
Baca Juga: Son Heung-Min Jadi Sasaran Rasisme di Media Sosial, Tottenham Hotspur Lapor ke Premier League
Terkait hal ini, kepolisian daerah Manchester sudah mulai melakukan penyelidikan untuk memburu para pelaku rasisme.
“Kami mengetahui sejumlah posting media sosial yang dirasa rasial yang dibuat kemarin malam terhadap banyak pemain Manchester United," kata Asisten Kepala Polisi Chris Sykes dikutip dari Mirror, Kamis.
"Kami sedang mengerjakan postingan dari kemarin, yang berasal dari negara-negara di seluruh dunia serta Inggris, untuk menyelidiki kejahatan ini."
“Menangani kejahatan rasial tetap menjadi prioritas bagi kepolisian Manchester. Kami menanggapi laporan ini dengan sangat serius dan bekerja dengan mitra kami untuk memastikan mereka yang bertanggung jawab teridentifikasi."
Baca Juga: Mantan Kiper Arsenal Dipecat dari Hertha Berlin Usai Kirim Pesan Rasis Melalui WhatsApp
“Tidak seorang pun boleh menjadi sasaran bahasa yang penuh kebencian dan pelecehan. Itu sangat menjengkelkan tidak hanya bagi mereka yang menerima komentar ini, tetapi juga bagi siapa saja yang menyaksikannya di forum publik."
"Mereka yang membuat postingan ini tunduk pada diri mereka sendiri, tidak hanya untuk proses pidana tetapi juga implikasi jangka panjang terhadap kehidupan pribadi dan profesional mereka dengan membuat komentar ini."
Sementara itu, Departemen Pendidikan Inggris juga turut menyelidiki dugaan keterlibatan seorang guru dalam pelecehan yang ditujukan ke Rashford.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.