JAKARTA, KOMPAS.TV – Nama Irene Kharisma Sukandar belakangan ini menjadi sorotan lantaran akan melawan Dadang Subur “Dewa Kipas”.
Sebelumnya, Deddy Corbuzier mengungkapkan bahwa kedua pihak ini telah menyanggupi akan bertanding satu lawan satu.
“Hayo!! Dewa Kipas sudah bersedia bertanding dengan GM Irene Sukandar. Di tempat saya hari senin ini, semua biaya beliau akan saya support,” ujar Deddy melalui unggahan di akun Instagramnya.
Pertandingan yang akan digelar Senin (22/3/2021) mendatang ini mendapat antusiasme yang tinggi dari publik. Duel ini juga akan ditayangkan secara langsung lewat kanal YouTube Deddy Corbuzier.
Baca Juga: GM Irene Sukandar Siap Lawan Dewa Kipas, Deddy Corbuzier Siapkan Hadiah Rp 150 juta Buat Pemenang
Lantas, siapakah Irene Sukandar?
Melansir Kompas.com, Irene Kharisma Sukandar merupakan seorang pecatur putri Indonesia kelahiran Jakarta, 7 April 1992.
Awal mula perkenalannya dengan catur dimulai saat ayahnya mengajari kakak laki-lakinya, Kaisar Jenius Hakiki, bermain catur. Saat itu, Irene Sukandar masih berusia 8 tahun.
Ia mulai tertarik melihat jalannya buah catur hingga sang ayah mendaftarkan Irene ke sekolah catur. Irene kerap diajak sang ayah untuk bermain catur di lapak-lapak. Pecatur lapak yang berhasil mengalahkan Irene akan diberi imbalan dari ayah Irene.
Dari sinilah, kesuksesannya di pentas catur dunia disebutnya tak lepas dari mental yang teruji dari dini, di mana lapak menjadi salah satu tempat untuk mengasah mentalnya.
Ia juga bisa memahami beragam cara bermain dan karakter lawan, terutama mereka yang lebih dewasa dari lapak-lapak ini.
Baca Juga: Pioli Sempat Umpat Asisten Solskjaer Usai Laga Milan vs Man Utd Berakhir: 'Tim Bagus Apaan!'
Irene berlatih selama 3-4 jam pada hari Senin-Jumat hingga pada kelas 6 SD, ia mendapatkan gelar juara pertama. Irene pun bersekolah di Sekolah Catur Utut Adianto Bekasi, hingga pada tahun 1999, Irene mulai menjadi pecatur putri yang patut diperhitungkan.
Irene Sukandar mulai bermain catur di sektor putra untuk mengasah permainannya. Ia pun mulai kebanjiran prestasi dan penghargaan hingga ke luar negeri.
Tak hanya itu, Irene Sukandar juga mendapatkan gelar Master Nasional Wanita Termuda Indonesia dan bertengger di peringkat 10 besar.
Sejumlah prestasi telah diraihnya, seperti gelar Master dari federasi catur dunia (FIDE) saat dirinya masih duduk di SMP, menjadi orang Indonesia pertama yang meraih Grand Master Internasional Wanita (GMIW).
Baca Juga: Kontrak dengan Chevrolet Habis, Manchester United Ganti Sponsor Mulai Musim 2021/22
Saat terpilih menjadi anggota kontingen Indonesia untuk SEA Games Vietnam 2003, Irene Sukandar merupakan atlet termuda dari semua cabang. Ia berhasil memenangkan dua medali perak kala itu.
Pada 2014, Irene Sukandar akhirnya mencapai rating catur 2400 hingga mendapatkan gelar baru, yakni Master Internasional (IM), gelar yang diberikan bagi pecatur laki-laki.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.