Menurutnya, setelah dilakukan pengecekan tulisan dalam baju tersebut bukan menggunakan bahasa China. Setelah ditelusuri lebih jauh, tulisan itu merupakan Bahasa Korea Selatan.
“Kami crosscheck sebenarnya tulisan ini apakah huruf China ataukah huruf yang lainnya, sehingga pada kami bertanya ke beberapa ahli Bahasa,” ujar Budhi.
“Akhirnya, ahli bahasa menyimpulkan bahwa seragam tentara yang sedang dilaundry ada tulisan dari bahasa Korea Selatan.”
Adapun lokasi tempat laundry untuk mencuci seragam tersebut, kata Budhi, juga bukan di Kelapa Gading, sebagaimana yang dinarasikan dalam video yang viral itu.
Baca Juga: Hoaks Thermo Gun Rusak Otak, Ahli: Bukan Menembak Tapi Menerima
Dengan demikian, hasil dari penyelidikan yang dilakukan jajaran Reskrim Polres Jakarta Utara menyimpulkan bahwa ternyata informasi yang beredar tersebut tidak benar.
Atas perbuatannya, pelaku AC dijerat Pasal 45 huruf a ayat 2 juncto Pasal 28 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik, dengan ancaman hukuman maksimal 6 tahun penjara.
“Ancaman hukuman maksimal 6 tahun (penjara)” kata Budhi.
Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan sejumlah pakaian tentara viral di media sosial. Tampak jejeran baju tentara yang sedang digantung di sebuah tempat laundry.
Baca Juga: 2 Pelaku Penyebar Hoaks Penarikan Dana Bank Ditangkap Polisi
Pada video tersebut, seorang pria mengungkap bahwa seragam itu milik tentara China yang sedang dicuci di laundry di Kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
"Baju-baju komunis nih, komunis tentara China nyuci di Kelapa Gading nih, di laundry Kelapa Gading menerima pakaian seragam tentara China, nih. Nih China ni, tuh, Tentara China ini," kata seorang dalam video tersebut.
Pada seragam tentara yang disebutkan itu, terlihat logo dan papan nama pada seragam.
"Nggak tahu maksudnya apa tentara China nyuci baju di Kelapa Gading. Pasukannya sudah banyak nih, siap perang kayaknya ini, tuh tentara China tuh, banyak bajunya nyuci di Kelapa Gading. Satu batalion kayaknya ini," kata pria itu lagi.
Baca Juga: Hoaks! Pesan Berantai Gubernur Jawa Timur Khofifah Soal Denda Masker
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.