Baca Juga: Buron 17 Tahun, Maria Pauline Lumowa Jalani Proses Hukum di Indonesia
Hadir dalam pertemuan tersebut ada Wakil Menteri Kehakiman, Radomir Ilic, Wakil Perdana Menteri /Menteri Luar Negeri, Ivaca Dacic. Kemudian puncaknya kunjungan kehormatan kepada Presiden Serbia, Aleksandar Vucic.
“Penerimaan ini merupakan bukti komitmen kerjasama kedua negara yang terjalin sejak lama, dalam hal ini juga dukungan penuhnya terhadap pelaksanaan ekstradisi Maria Pauliene Lumowa,” ujar Yasonna.
Penyerahan Maria Pauliene Lumowa dari Serbia kepada Indonesia dilakukan melalui mekanisme ekstradisi berdasarkan permintaan Pemerintah RI kepada Pemerintah Republik Serbia.
Proses pemulangan Maria Pauline Lumowa dari Serbia ke Indonesia berjalan lancar. Maria yang mengenakan baju oranye khas tahanan Bareskrim Polri nebdapat pengawalan ketat. Tangannya pun tampak diikat.
Baca Juga: Ucapan Selamat Datang Yasonna ke Maria Pauline Lumowa Saat Proses Pemulangan ke Indonesia
Sebagaimana diketahui, Maria Pauliene Lumowa adalah 1 (satu) dari 11 (sebelas) tersangka pembobol Bank BNI melalui L/C fiktif yang terjadi pada tahun 2003 silam. Akibat aksinya tersebut, negara dirugikan sebesar Rp 1,7 triliun.
Dari 11 orang tersebut, hnya Maria Pauline Lumowa yang belum menjalani proses hukum. Sementara tersangka lain sebanyak 10 orang telah dijatuhi pidana dan saat ini sedang menjalani hukuman.
Sebelum sampai ke Serbia dan akhirnya ditangkap, Maria sempat melarikan diri ke Singapura pada September 2003. Kemudian keberadaannya diketahui di Belanda pada 2009.
Pemerintah sempat melakukan upaya pengejaran tanpa henti sejak Maria melarikan diri, termasuk menyampaikan permintaan ekstradisi kepada Pemerintah Kerajaan Belanda.
Pada saat itu, Maria yang merupakan warga negara Belanda tidak berhasil diekstradisi ke Indonesia. Upaya tanpa kenal lelah dari Pemerintah akhirnya membuahkan hasil.
Baca Juga: Yasonna: Maria Lumowa Diekstradisi di Injury Time
Setelah mengirimkan surat permintaan ekstradisi yang disusul dengan surat permintaan percepatan proses ekstradisi ditambah pendekatan high level, Pemerintah Republik Serbia mengabulkan permintaan Indonesia melalui Keputusan Menteri Kehakiman Serbia Nomor 713- 01-02436/ 2019-08 tertanggal 6 April 2020.
Dikabulkannya permintaan Indonesia tersebut juga karena kedekatan histori hubungan bilateral antara RI dan Serbia yang telah terjalin sejak 66 tahun lalu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.