Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
JAKARTA, KOMPASTV – Pemerintah masih menelusuri dugaan peretasan basis data pasien Covid-19 yang beredar di internet.
Peretas mengklaim telah mendapatkan sekitar 230 ribu data pribadi dari database pasien Covid-19 seluruh Indonesia.
Data tersebut dijual hacker di situs terbuka Raid Forums (dark web), situs yang juga sama digunakan para hacker untuk menjual data pengguna Tokopedia beberapa waktu lalu.
Baca Juga: IDI: Data Pasien Corona Bocor Kemungkinan dari Medical Record
Menteri Komunikasi dan informatika (Menkoinfo), Johnny G Plate menjelaskan saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk menelusuri dugaan kebocoran data pasien Covid-19.
Kominfo juga sedang berkoordinasi untuk mengevaluasi pusat data di kementerian dan lembaga lainnya.
Menurutnya sejauh ini database Covid-19 dan hasil cleansing yang ada di data center Kominfo masih aman.
"Database COVID-19 dan hasil cleansing yang ada di data center Kominfo aman," kata Menteri Kominfo Johnny G Plate, melalui pesan singkat, Sabtu (20/6/2020). Dikutip dari Antara.
Baca Juga: 230 Ribu Data Pasien Corona Indonesia Dijual Hacker di Dark Web
Sebelumnya akun Database Shopping mengklaim memiliki 231.636 data pribadi dari database pasien Covid-19 Indonesia.
Data tersebut ia jual di situs terbuka Raid Forums, situs (dark web) yang juga digunakan hacker untuk menjual data pengguna Tokopedia beberapa waktu lalu.
Data yang dihimpun adalah data sensitif berisi nama, nomor telepon, alamat, hasil tes PCR, dan lokasi tempat pasien dirawat. Di dalamnya juga terdapat kolom NIK meskipun tidak terisi.
Sebagai bukti, hacker tersebut turut melampirkan sampel data yang dimiliki. Sampel tersebut terdiri dari tujuh nama WNI dan tiga WNA dengan status pasien dalam pengawasan (PDP) di Provinsi Bali. Peretas mengklaim memiliki database dari daerah lain, seperti Jakarta, Bandung.
Baca Juga: Tokopedia Diduga Diretas, 15 Juta Data Pengguna Bocor
Peretas menjual database, yang diklaim berisi pasien Covid-19 di Indonesia, dengan harga 300 dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp4,2 juta.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.