A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined property: stdClass::$iframe

Filename: libraries/Article_lib.php

Line Number: 241

Backtrace:

File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler

File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article

File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once

Mengenal Dexamethasone Diklaim Selamatkan Pasien Corona

Kompas TV nasional berita kompas tv

Mengenal Dexamethasone Diklaim Selamatkan Pasien Corona

Kompas.tv - 18 Juni 2020, 14:36 WIB
Penulis : Reny Mardika

KOMPAS.TV - Obat antiradang Dexamethasone sedang naik daun.

Para peneliti Universitas Oxford, Inggris, menyatakan memiliki bukti kemanjuran obat golongan steroid ini untuk menyelamatkan pasien korona dengan gejala berat.

Dalam penelitian obat ini mampu mengurangi sepertiga kematian pasien yang menggunakan ventilator atau alat bantu pernapasan serta dapat mengurangi seperlima kematian pasien dengan bantuan oksigen.

Ketua Dewan Pertimbangan IDI/ Ketuga Satgas Covid-19, Zubairi Djoerban menyambut baik dengan penelitian yang dilakukan ini serta dan berharap bisa segera diterapkan di Indonesia.

"Kemungkinannya besar sekali jadi untuk bisa diterapkan di Indonesia. Pertama memang obat yang murah dan obatnya tidak diberikan terlalu lama hanya untuk 10 hari saja. Sehingga manfaatnya diharapkan jauh lebih besar daripada efek sampingnya," katanya.

Prof. Zubairi juga menyebut jika obat dexamethasone sini sering ia gunakan untuk pasien kanker, autoimun, lupus, juga asma.

Obat ini menimbulkan efek samping namun jika dalam konsumsi jangka panjang.

"Ada efek samping namun terutama efek samping ini kalau dosisnya tinggi dan jangka panjang. Kalau hanya Covid-19 yang di Oxford ini dari recovery trial ini hanya untuk 10 hari jadi nggak masalah," tambahnya.

Ia menyebut jika efek yang ditimbulkan diantaranya moonface atau muka seperti bulan, jerawat, osteoporosis, darah tinggi, diabetes, namun efek samping itu tak terjadi untuk penggunaan hanya 10 hari.

Lebih lengkap untuk membahas obat ini, simak dialog bersama dengan Ketua Dewan Pertimbangan IDI/ Ketuga Satgas Covid-19, Zubairi Djoerban.




Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x