Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
JAKARTA, KOMPAS.TV - Hari Raya Idul Fitri identik dengan berkumpul dan bersilaturahmi bersama keluarga.
Selalu ada kuliner khas yang ada saat Idul Fitri, diantaranya Opor, Rendang, Sambal Goreng Ati dan juga ketupat.
Makanan tersebut rata-rata mengandung santan dan minyak yang cukup banyak.
Biasanya setelah 30 hari berpuasa, kita bisa "kalap" untuk menyantap makanan khas Idul Fitri, apalagi sambil bercengkrama dengan keluarga.
Seperti kita ketahui, jika kita banyak makanan yang mengandung lemak, sudah pasti kadar lemak di tubuh kita langsung berubah dan meningkat.
Meningkatnya kadar lemak di tubuh kita, bisa mengakibatkan tingginya kadar kolesterol di darah. Khususnya lemak jahat.
Kadar kolesterol atau lemak jahat di darah kita, dapat menyebabkan banyak penyakit.
Diantaranya penyakit jantung koroner.
Bagaimana cara kita mencegah agar kita tetap sehat walaupun setelah konsumsi kuliner lebaran?
Cara paling mudah adalah dengan perbanyak konsumsi air dan juga buah-buahan.
Kita membahasnya lebih lengkap bersama Dr. Amalia sebagai dokter gizi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.