Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
JAKARTA, KOMPAS.TV - Klorokuin merupkan obat keras. Untuk itu, masyarakat diminta tidak berbondong-bondong membeli klorokuin sebagai obat virus corona.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto menuturkan, penggunaan klorokuin tidak bisa sembarangan, melainkan harus berdasarkan resep dokter.
"Kami mohon sekali lagi masyarakat untuk tidak kemudian berbondong-bondong untuk membeli, menyimpan, dan mengonsumsi sendiri tanpa ada resep dari dokter," kata Yuri dalam konferensi pers di Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Senin (23/3/2020).
Yuri kembali menegaskan bahwa klorikuin merupakan obat keras.
Baca Juga: Obat Corona Klorokuin Produksi Indonesia, Jokowi: Banyak Pasien Sembuh!
Obat ini disiapkan untuk pasien yang dirawat di rumah sakit saja dan sifatnya bukan profilaksis atau pencegahan.
"Oleh karena itu, penggunaannya sudah barang tentu harus atas resep dokter dan dalam pengawasan dokter untuk perawatan pasien di rumah sakit, tidak untuk diminum sendiri di rumah," ujar Yuri.
Ia mengatakan, chloroquine sebenarnya bukan merupakan obat baru lantaran sebelumnya pernah digunakan untuk program pemberantasan malaria.
"Sehingga, chloroquine ini secara mandiri mampu kita produksi sendiri dan jumlahnya cukup," ujar dia.
Baca Juga: Ada Orang Terinfeksi Virus Corona tapi Tak Terlihat Sakit, Ini yang Bahaya!
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa klorikuin bukan obat utama untuk mengobati pasien Covid-19 atau virus corona.
Ia menyadari bahwa belum ada obat atau antivirus bagi Covid-19.
Namun, menurut Jokowi, klorokuin sukses menekan laju pertumbuhan virus corona di beberapa negara.
Baca Juga: Jangan Keliru! Ridwan Kamil Jelaskan Kriteria Warga yang Bisa Ikut Tes Massal Virus Corona di Jabar
"Saya sampaikan bahwa chloroquine ini adalah bukan obat first line, tetapi obat second line. Karena memang obat Covid-19 ini belum ada dan juga belum ada antivirusnya," ujar Jokowi di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.