Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
KOMPAS.TV - Kasus penggerebekan PSK online oleh anggota DPR RI Andre Rosiade berbuntut panjang. Kini giliran kalangan perhotelan Sumatera Barat (Sumbar) yang diwakili Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Sumbar angkat bicara.
Mereka mengaku tidak terima dengan kegiatan yang dilakukan politisi Gerindra Andre Rosiade tersebut. Pihak PHRI pun berencana menempuh jalur hukum untuk menuntaskan kasus tersebut.
Baca Juga: FULL Penjelasan Andre Rosiade Soal Penggerebekan Tersangka PSK di Padang
Ketua PHRI Sumbar Maulana Yusran mengungkapkan, aksi penggerebekan tersebut sudah merugikan dunia perhotelan di Padang dan Sumbar. Untuk itu, PHRI akan meminta Pemerintah Provinsi Sumbar dan Pemkot Padang untuk menuntaskan kasus tersebut.
"Karena kita dirugikan, tentunya akan menempuh jalur hukum," kata Maulana sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Jumat (7/2).
Baca Juga: Gara-Gara Ikut Grebek Prostitusi Online, Andre Rosiade Dipanggil DPP dan MKD
Pihaknya juga berencana melaporkan Andre ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) karena telah melakukan tindakan yang merusak nama hotel.
Kemudian saat penggerebekan, menurut Maulana, polisi ataupun pihak Andre yang melakukan aksi juga tidak pernah meminta izin ke manajemen hotel.
"Tidak ada minta izin, padahal hotel memiliki wilayah privacy yang harus dijaga," jelas Maulana.
Maulana Yusran juga berkomentar seputar beredarnya kuitansi hotel dengan nama pemesan Andre Rosiade di hotel lokasi penggerebekan PSK.
Menurutnya, kuitansi itu beredar karena pihak pemesan tidak melakukan permintaan untuk dirahasiakan.
"Pemesan tidak pernah melakukan permintaan untuk dirahasiakan sehingga bisa saja ini keluar ke publik," kata Maulana.
Menurut Maulana, pemesanan tersebut bisa saja melalui ajudan Andre Rosiade sehingga tertulis garis miring Bimo. Andre sendiri yang dihubungi Kompas.com, Kamis (6/2/2020), mengaku tidak mempersoalkan beredarnya kuitansi itu.
Baca Juga: Muncul Petisi Bebaskan NN, PSK yang Ditahan Polisi Setelah Digerebek Andre Rosiade
Namun demikian, dia membantah telah memesan kamar hotel 606 dan 608 tersebut. "Ini tidak benar saya yang memesan kamar tersebut. Saya tidak pernah datang ke resepsionis dan membayar," kata Andre.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.