Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
JAKARTA, KOMPAS.TV - Harga masker N95 di Indonesia melonjak drastis usai merebaknya penyebaran virus corona dari Wuhan, China.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengatakan, kenaikan harga masker disebabkan kelangkaan produk tersebut di pasaran.
Sebab, produsen masker tersebut saat ini tak bisa memenuhi kebutuhan pasar yang begitu tinggi.
“Semua orang lagi panik, sehingga kelangkaan supply, jadi harganya naik,” ujar Honesti di Jakarta yang dilansir dari Kompas.com, Rabu (5/2/2020).
Honesti mengaku perusahaannya yang saat ini telah ditunjuk menjadi induk holding BUMN farmasi bukan produsen masker N95. Perusahaanya hanya menjadi trader dalam produk tersebut.
Baca Juga: Baru 30 Jam Lahir, Bayi Ini Positif Terkena Virus Corona
Sementara itu, masih dikutip dari Kompas.com, Direktur Utama PT Kimia Farma Verdi Budidarmo mengakui adanya kelangkaan masker N95 di apotek-apotek milik perusahaannya.
Menurut Verdi, stok masker N95 milik Kimia Farma telah diminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi masuknya virus corona ke Indonesia.
“Masker milik kita diambil BNPB untuk langkah preventif (penyebaran virus corona). Masker itu disebar di pintu-pintu gerbang yang ada di Indonesia, terutama untuk petugas (di bandara dan pelabuhan),” kata dia.
Ada pun harga masker N95 di Pasar Pramuka, Jakarta Timur saat ini bervariasi mulai dari Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta per boks berisi 20 buah.
#MaskerN95 #Corona #VirusCorona
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.