Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
JAKARTA, KOMPAS TV - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memang tak lepas dari perhatian publik. Sejak dirinya menjabat di posisi Menteri Pertahanan, banyak mata tertuju pada sepak terjang Prabowo.
Memegang anggaran Rp 127 triliun di Kementerian Pertahanan, Prabowo diminta Presiden Joko Widodo untuk menghidupkan industri strategis Indonesia.
“Perlu saya informasikan bahwa Kementerian Pertahanan mendapatkan alokasi APBN terbesar sejak 2016 sampai sekarang. Anggaran Rp127 triliun itu harus efisien, bersih, tidak boleh ada mark-up lagi, dan yang paling penting mendukung industri dalam negeri kita.” Ungkap Presiden Jokowi dalam Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan, TNI, dan Polri di Kompleks Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis, 23 Januari 2020.
Menurut Presiden belanja pertahanan harus diubah menjadi investasi pertahanan, salah satu caranya yakni dengan menghidupkan industri strategis Indonesia.
Meski tak menutup peluang kerja sama pengembangan alutsista dengan negara lain, di mana Menteri Pertahanan telah menjajaki, misalnya dengan Perancis, Korea Selatan, atau negara-negara Eropa Timur.
Lebih lanjut Presiden Jokowi juga menjelaskan dalam tulisan di akun Instagramnya, tak heran jika Menteri Pertahanan pergi ke sebuah negara. Selain tugas diplomasi pertahanan kita, juga untuk melihat alutsista yang akan dibeli Indonesia. Terkait bagus atau tidak bagus, benar atau tidak benar, bisa digunakan atau tidak bisa digunakan, semuanya diminta dicek secara detail.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.