Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 238
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 238
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
JAKARTA, KOMPAS.TV - Triawan Munaf ditunjuk oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sebagai Komisaris Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Ia menggantikan posisi Sahala Lumban Gaol itu setelah ditunjuk dan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Rabu (22/1/2020).
Baca Juga: Ini Jajaran Komisaris Garuda Indonesia, dari Triawan Munaf Sampai Yenny Wahid
Pria kelahiran Bandung, 28 November 1958 ini di deretan komisaris dibantu Chairal Tanjung yang menempati posisi Wakil Komisaris Utama dan Yenny Wahid sebagai Komisaris Independen.
Menurut Erick Thohir, Triawan dan timnya itu figur terbaik untuk mengelola Garuda Indonesia.
Triawan Munaf menjabat sebagai Komisaris Utama diharapkan mampu memberikan masukan dan strategi pemasaran.
Termasuk nantinya dapat meningkatkan citra Garuda Indonesia yang sempat terganggu.
Melansir Tribunnews.com, sebelum menjadi Komisaris Utama Garuda Indonesia, Triawan Munaf pernah menjabat Ketua Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) pada 26 Januari 2015.
Kini Bekraf digabungkan dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Ayah kandung dari penyanyi Sherina Munaf ini selama berkiprah di Bekraf memiliki sejumlah program.
Program itu di antaranya menambah 10.000 bioskop di Indonesia.
Penambahan bioskop ini dikarenakan jumlah rakyat yang mencapai 250 juta jiwa.
Triawan yang juga kakak dari musisi Fariz FM dulunya merupakan seorang musisi.
Ia bergabung dalam sebuah band beraliran rock asal kota kelahirannya bernama Giant Step pada era 80-an.
Bersama Giant Step, Triawan berperan sebagai keyboardis sekaligus vokalis.
Band itu terbentuk sejak 1973 yang sudah mengeluarkan sejumlah album.
Beberapa album di antaranya Giant Step Mark (1975), Tinombala (1979), dan Geregetan (1985).
Setelah tak lagi aktif sebagai musisi, Triawan mencoba usaha periklanan.
Usaha yang dimaksud itu adalah mendirikan Euro RSCG Network tahun 1989.
Baca Juga: Triawan Munaf : Kita Harus Apresiasi yang Tidak Sempurna
Triawan berhasil membuat satu karya yakni logo Banteng Moncong Putih yang merupakan logo dari PDI-P yang menjadi kliennya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.