Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump membantah klaim Iran yang meyebut 80 tentara Amerika Serikat tewas dalam serangan. Namun Trump menegaskan, tak akan menyerang balik Iran dan lebih memilih menjatuhkan sanksi ekonomi baru.
Memanasnya konflik antara Amerika Serikat (AS) dan Iran mendapat respons serius dari pemerintah Indonesia. Pemerintah menginginkan kedua negara menahan diri agar tak timbul perang.
Iran, melalui Garda Revolusi, menyatakan mereka telah menghujani markas pasukan AS dan sekutunya di Irak dengan puluhan rudal. Operasi itu merupakan pembalasan atas pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani oleh AS pada Jumat pekan lalu (3/1/2020).
Baca Juga: Konflik Iran-AS, Kemenlu Diminta Bersiap untuk Evakuasi WNI
Pemerintah Indonesia berharap situasi tak memanas lebih dari itu. Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, perang antara AS dengan Iran akan memicu krisis ekonomi besar-besaran.
"Andai kata terjadi peperangan, nah ini jadi sesuatu yang sangat merugikan bagi dunia. Ekonomi rusak, politik juga. Blok-blok akan terbangun. Itu sangat berbahaya sekali," ujar Ma'ruf di Istana Wapres, Jakarta, Rabu (8/1/2019).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.