JAKARTA, KOMPAS.TV – Universitas Gadjah Mada (UGM) menegaskan tidak akan menunjukkan data yang bersifat pribadi kecuali aparat penegak hukum meminta secara resmi.
Pernyataan itu disampaikan oleh Sekretaris Universitas UGM, Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu, dalam keterangan tertulis yang menyampaikan bahwa mantan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) merupakan alumnus UGM.
Mengutip laman resmi UGM, (15/4/2025), Sandi menyatakan bahwa Joko Widodo merupakan alumnus Fakultas Kehutanan UGM.
Ia menyampaikan hal itu seusai dilaksanakannya audiensi dengan Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) yang meminta soal penjelasan ijazah Joko Widodo pada hari Selasa (15/4) di Fakultas Kehutanan UGM.
“Universitas Gadjah Mada menyatakan bahwa Joko Widodo adalah alumnus Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM),” ujarnya.
Baca Juga: PN Surakarta Jadwalkan Sidang Perdana Gugatan Ijazah Palsu Jokowi pada 24 April Mendatang
“Yang bersangkutan telah melaksanakan seluruh proses studi yang dimulai sejak tahun 1980 dengan nomor mahasiswa 80/34416/KT/1681 dan diwisuda pada tanggal 5 November 1985,” ucapnya.
Ia juga menegaskan bahwa UGM tidak terkait konflik kepentingan antara Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) dan Joko Widodo.
Sebagai institusi publik, kata dia, UGM melaksanakan sistem pendidikan tinggi di Indonesia terikat dengan Peraturan Perundang-undangan berkaitan dengan perlindungan data pribadi dan Keterbukaan Informasi Publik.
“Oleh sebab itu, UGM hanya bersedia menunjukkan data yang bersifat publik sedangkan data yang bersifat pribadi hanya akan diberikan jika diminta secara resmi oleh aparat penegak hukum,” ucapnya.
Sebelumnya, Kompas.TV memberitakan, PN Surakarta menerima perkara gugatan dugaan ijazah palsu Jokowi pada Senin (14/4/2025).
"Perkara no: 99/Pdt.G/2025/PN Skt diterima hari ini tanggal 14 April 2025," kata Humas Pengadilan Negeri (PN) Surakarta Bambang Ariyanto.
Bambang juga menyampaikan daftar hakim yang bakal menangani gugatan tersebut.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.