Kompas TV nasional politik

Prabowo Berencana Evakuasi Warga Palestina, Pengamat: Apakah Negara Surplus Anggaran?

Kompas.tv - 13 April 2025, 16:29 WIB
prabowo-berencana-evakuasi-warga-palestina-pengamat-apakah-negara-surplus-anggaran
Presiden RI Prabowo Subianto berbicara dalam sesi ADF Talks dalam rangkaian Antalya Diplomacy Forum (ADF) Ke-4 2025 di Kota Antalya, Turki, Jumat (11/4/2025). (Sumber: Antalya Diplomacy Forum via Antara)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV Pengamat hukum dan politik Pieter C. Zulkifli menilai wacana Presiden Prabowo Subianto yang ingin mengevakuasi warga Palestina dari Gaza perlu dikaji secara matang agar tidak menjadi langkah yang tergesa-gesa dan merugikan diplomasi Indonesia.

Pieter mengingatkan agar niat baik pemerintah tidak berubah menjadi kebijakan yang justru mengabaikan masalah dalam negeri, terutama soal kesejahteraan rakyat.

Ia mempertanyakan apakah pemerintah memiliki anggaran yang cukup untuk menampung warga Palestina tersebut.

Baca Juga: Prabowo Usul Beasiswa untuk Mahasiswa Palestina di Unhan, Bangun Fasilitas Kesehatan di Gaza

"Ketika angka kemiskinan, ketimpangan sosial, dan akses layanan publik di berbagai daerah masih menjadi persoalan nyata, mengimpor masalah kemanusiaan dari luar negeri tentu menimbulkan pertanyaan besar. Apakah negara telah begitu surplus dalam kapasitas anggaran, logistik, dan sistem sosial sehingga merasa mampu menampung beban tambahan?" kata Pieter dalam keterangannya, Minggu (12/4/2025).

Menurutnya, ada potensi penolakan dari masyarakat jika ribuan warga Gaza benar-benar dievakuasi dan ditempatkan di sejumlah daerah.

"Bayangkan jika ribuan warga Gaza tiba dan ditempatkan di daerah-daerah tertentu," ucapnya.

"Solidaritas yang tak terukur bisa menjadi pengkhianatan terhadap mandat konstitusi untuk menyejahterakan rakyat sendiri," kata Pieter.

Ia juga menyoroti masyarakat Indonesia yang memberikan tanggapan beragam atas rencana ini. Ada yang mendukung sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan, namun tak sedikit pula yang mempertanyakan urgensi, relevansi, dan motif politik di baliknya.

Pieter mencontohkan sikap Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang secara tegas menolak rencana tersebut.

"Dalam perspektif ini, relokasi bukan lagi bentuk solidaritas, melainkan berpotensi menjadi bagian dari strategi pemutihan wilayah oleh kekuatan pendudukan sebuah praktik yang dalam hukum internasional bisa dikategorikan sebagai genosida," katanya.

Mantan Ketua Komisi III DPR RI itu menyebut, meski terlihat mulia, gagasan evakuasi warga Gaza menimbulkan sejumlah pertanyaan strategis. Ia mempertanyakan seberapa realistis rencana tersebut serta dampaknya terhadap posisi Indonesia dalam kancah geopolitik.

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x