JAKARTA, KOMPAS TV – Presiden Prabowo Subianto menegaskan dirinya tidak menyukai orang yang hanya pandai berbicara tanpa tindakan nyata.
Hal tersebut ia sampaikan dalam pidatonya saat menghadiri Sarasehan Ekonomi di Jakarta, Selasa (8/4/2025).
"Saya enggak suka orang yang hanya omon-omon," ujar Prabowo.
Baca Juga: Hadapi Tarif Dagang Trump, Presiden Prabowo Dorong Negosiasi dan Kirim Delegasi ke AS
Ia menyebut, ungkapan omon-omon kini bahkan menjadi istilah populer di masyarakat.
Dalam pidatonya, Prabowo mengungkapkan bahwa usai ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), ia langsung membentuk tim kecil untuk mulai bekerja merancang program-program pemerintahan.
Menurutnya, kerja tim tersebut berlangsung selama lima bulan secara intensif dan tertutup dari sorotan media.
"Kadang-kadang diliput media malah kerjanya sulit. Karena media ingin bukti seketika," kata Prabowo.
Kepala Negara menekankan dalam proses pembangunan dan pengelolaan negara, segala sesuatu membutuhkan waktu dan perencanaan matang.
Ia menyinggung bahwa hanya Nabi Musa yang bisa menghasilkan perubahan seketika dengan tongkatnya, sementara manusia biasa harus bekerja secara bertahap dan sabar.
"Padahal tidak ada dalam suatu usaha, dalam manajemen suatu organisasi, dalam menjalankan suatu proyek, tidak bisa seketika. Yang bisa seketika itu hanya Nabi Musa yang punya tongkat. Kita manusia tidak bisa seketika," katanya.
Prabowo mengatakan, setiap rencana besar harus diawali dengan pengumpulan data yang valid, dilanjutkan dengan pemilihan personel yang tepat untuk menjalankan program tersebut.
"Rencana terbaik, gagasan terbaik, tanpa awak yang bisa melaksanakan, rencana tidak akan berhasil," ujarnya.
Ia mencontohkan, pohon kelapa sawit yang kini menjadi komoditas unggulan Indonesia, baru bisa berbuah setelah lima hingga enam tahun masa tanam. Hal ini, menurutnya, menjadi cerminan bahwa segala proses pembangunan butuh waktu dan ketabahan.
Baca Juga: Prabowo Dikabarkan Temui Megawati Tadi Malam, Begini Respons Sekjen Golkar
"Jadi dibutuhkan perencanaan, pemilihan personalia, pelaksanaan yang benar, dan keteguhan, ketabahan, dan kesabaran," katanya.
Prabowo menambahkan, pemerintahan yang akan dipimpinnya sudah memiliki strategi pembangunan yang jelas dan transparan, yang telah dituangkan dalam dokumen berjudul Strategi Transformasi Bangsa.
"Kami sangat terbuka, kami sangat transparan. Buku Strategi Transformasi Bangsa kita sebarkan. Saudara-saudara bisa buka di situ," katanya.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.