JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Sementara Kepala Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Ws Danpuspomad) Mayjen TNI Eka Wijaya Permana mengaku belum dapat membeberkan motif anggota TNI menembak tiga polisi hingga tewas di Way Kanan, Lampung.
"Kemudian motif penembakan, sekali lagi kami belum bisa jawab," kata Mayjen Eka dalam konferensi pers, Selasa (25/3/2025).
"Karena kami baru mendalami, mulai hari ini kami sudah akan kerjakan, sebagaimana proses hukum ini berjalan," tegasnya.
Lebih lanjut, ia meminta semua pihak untuk bersabar menunggu hasil pengusutan kasus penembakan yang melibatkan anggota TNI itu.
"Biarlah kami melakukan pekerjaan kami, beri ruang waktu kami. Yang nantinya pasti akan kami sampaikan juga bawa proses ini sudah ada perkembangan selanjutnya," jelasnya.
Baca Juga: Kapolda Lampung Sebut Satu Polisi Jadi Tersangka Kasus Judi Sabung Ayam
Pelaku Penembakan Kopda B
Eka mengatakan pelaku penembakan tiga polisi hingga tewas di Lampung adalah Kopral Dua (Kopda) B.
"Pelaku penembakan adalah Kopda B. Dan yang bersangkutan sudah mengakui menembak tiga korban itu," ucapnya.
Ia menyampaikan, saat ini Kopda B telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Denpom II/3 Lampung.
Kopda B disangkakan Pasal 340 juncto 338 KUHP tentang pembunuhan berencana.
Baca Juga: Jadi Tersangka, Kopda B Akui Tembak Mati 3 Polisi di Lampung
Selain Kopda B, Eka mengatakan pihaknya telah menetapkan satu tersangka lain yaitu Peltu YHL.
Peltu YHL ditetapkan sebagai tersangka kasus perjudian di Way Kanan dan dijerat pasal 303 KUHP tentang perjudian.
Seperti diketahui, tiga polisi ditembak hingga meninggal dunia oleh anggota TNI pada Senin sore, 17 Maret 2025.
Ketiga polisi tersebut yakni AKP (Anumerta) Lusiyanto, Aipda (Anumerta) Petrus Apriyanto, dan Briptu (Anumerta) M. Ghalib Surya Ganta.
Mereka ditembak saat menggerebek lokasi judi sabung ayam di Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Lampung.
Usai kejadian tersebut, dua anggota TNI yakni Kopda B dan Peltu YHL menyerahkan diri.
"Terduga yang saat sekarang sudah menjadi tersangka, itu menyerahkan diri pada 18 Maret 2025, Kopda B. Kemudian 19 Maret 2025, tersangka kedua, Peltu YHL menyerahkan diri di Baturaja," ujar Mayjen Eka.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.