JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terus memantau dan mengantisipasi peningkatan mobilitas masyarakat menjelang puncak arus mudik Lebaran 2025.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyebut pergerakan pemudik sudah mulai tampak di sejumlah ruas jalan tol pada Sabtu (22/3/2025).
"Hasil pantauan di lapangan, saya melihat sudah mulai ada kenaikan pergerakan pemudik di jalan tol," kata Menhub dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu.
Menhub meninjau langsung pergerakan arus mudik bersama Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho pada Sabtu malam.
Pemantauan dilakukan di beberapa titik strategis, yakni Command Center Korlantas KM 29 Cikarang dan Pos Terpadu Operasi Ketupat Lodaya Polri di Rest Area Km 57 jalur Tol Jakarta-Cikampek, serta Pos Terpadu Operasi Ketupat di Rest Area Km 43 Cikupa, Tol Jakarta-Merak.
Baca Juga: Pemudik Mulai Padati Pelabuhan Ketapang Banyuwangi
Menurut Menhub, tren kenaikan arus kendaraan di dua ruas tol utama tersebut berkaitan dengan penerapan kebijakan Work From Anywhere (WFA) yang dimulai pada 24 Maret.
"Sudah mulai ada kenaikan pergerakan pemudik di jalan tol. Hal ini tentunya terkait dengan kebijakan WFA (work from anywhere) yang mulai berlaku 24 Maret besok," tutur Menhub.
Dalam kunjungan tersebut, Menhub turut menerima paparan dari Kakorlantas terkait strategi dan rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan untuk memastikan kelancaran arus mudik.
Ia memberikan apresiasi terhadap sistem pemantauan yang sudah disiapkan dengan baik.
"Sangat bagus dengan command center yang ada di sini. Harapan saya pada pelaksanaan mudik kali ini bisa aman, lancar, para pemudik bisa sampai dengan selamat begitu juga mereka saat kembali ke asal tiba dengan selamat," ucap Menhub dikutip dari Antara.
Untuk mendukung kelancaran dan keselamatan arus mudik, Menhub memberikan arahan khusus kepada para petugas di lapangan agar mengutamakan kerja tim, perhatian terhadap hal-hal teknis, serta fokus utama pada keselamatan pengguna jalan.
"Pada setiap kesempatan, saya selalu menyampaikan kepada teman-teman tiga hal penting, yakni kerja sama dan sinergi antar petugas di lapangan, kemudian perhatikan hal detail, karena walaupun angkutan lebaran ini adalah rutinitas tahunan, tapi kita tetap harus berhati-hati dan waspada. Terakhir keamanan dan keselamatan pemudik adalah prioritas kita bersama," kata Menhub.
Kesiapan ini tak lepas dari hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub yang memproyeksikan potensi pergerakan masyarakat selama musim mudik tahun ini mencapai 146,48 juta jiwa, atau sekitar 52 persen dari total penduduk Indonesia.
Survei tersebut juga menunjukkan bahwa puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada H-3 atau 28 Maret 2025, dengan estimasi pergerakan mencapai 12,1 juta orang, didorong oleh penerapan kebijakan WFA.
Sementara itu, puncak arus balik diprediksi jatuh pada H+5 atau 6 April 2025, dengan jumlah pemudik mencapai 31,49 juta orang.
Dari sisi moda transportasi, lima pilihan utama masyarakat antara lain: mobil pribadi (33,69 juta orang/23 persen), bus (24,76 juta/16,9 persen), kereta api antarkota (23,58 juta/16,1 persen), pesawat (19,77 juta/13,5 persen), dan sepeda motor (12,74 juta/8,7 persen).
Baca Juga: Pantauan Pemudik Motor yang Mulai Padati Jalur Cirebon dan Karawang
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.