JAKARTA, KOMPAS.TV – Praktisi hukum Saor Siagian menilai selama ini narapidana kasus korupsi mendapatkan perlakuan istimewa di dalam lembaga pemasyarakatan (lapas), sangat berbeda dengan narapidana kasus lain.
Saor menyampaikan hal itu untuk menanggapi rencana Presiden Prabowo Subianto membangun penjara khusus koruptor di pulau terpencil.
Saor mengatakan, salah satu penyebab runtuhnya Orde Baru pada 1998 adalah maraknya korupsi.
“Kalau kita melihat mulai tahun 1998 di mana runtuhnya Orde Baru, salah satu penyebabnya adalah korupsi,” kata dia dalam dialog Kompas Petang Kompas TV, Jumat (14/3/2025).
Dia menilai, meski sekarang sudah ada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan korupsi sudah dikategorikan sebagai kejahatan luar biasa atau extraordinary crime, napi korupsi justru mendapatkan perlakuan istimewa.
Baca Juga: Prabowo Bakal Bangun Penjara di Tempat Terpencil untuk Koruptor: Kalau Mereka Keluar Biar Ketemu Hiu
“Tapi fakta yang selama ini terjadi, misalnya para koruptor ini bahkan kejahatannya dikategorikan sekelas kejahatan teroris, extraordinary crime, tapi para narapidananya itu diperlakukan sangat istimewa, atau bahkan berbeda dengan kejahatan yang biasa,” ungkapnya.
Saor kemudian membandingkan napi kasus pencurian ayam maupun begal dan kasus-kasus lain yang harus berdesakan di lapas, sementara narapidana korupsi bisa bepergian ke luar negeri.
“Yang dulu, beberapa waktu lalu, mereka bisa mendatangkan wanita atau bahkan mereka pakai AC, kemudian punya kulkas, ini mencederai rasa keadilan daripada kita semuanya.”
“Kita mengapresiasi pemerintah, khususnya Presiden Prabowo, setelah aparat penegak hukum serius untuk memberantas,” tambahnya.
Agar penanganan perkara korupsi bisa lebih seimbang dan holistik, lanjut Saor, bukan sekadar tuntutannya yang harus serius, tapi juga perlakuan terhadap koruptor di penjara.
Baca Juga: Presiden Prabowo Sebut Tak Akan Mundur Hadapi Koruptor: Saya Akan Sisihkan Dana, Bikin Penjara...
“Harus diperlakukan seperti juga tindakan mereka yang extraordinary crime.”
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan niatnya untuk membangun penjara di pulau terpencil untuk para koruptor.
“Nggak ada negara yang korupsi gila-gilaan bisa kaya, nggak ada. Korupsi menuju negara hancur. Saya tidak akan mundur menghadapi koruptor, saya tidak akan mundur menghadapi koruptor,” kata Prabowo, Kamis (13/3/2025).
“Nanti juga akan sisihkan dana, saya akan bikin penjara yang sangat, pokoknya sangat kokoh di suatu tempat yang terpencil, mereka nggak bisa keluar malam hari. Kita akan cari pulau, kalau mereka mau keluar biar ketemu sama hiu.”
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.