JAKARTA, KOMPAS.TV - Saat ini, mudah ditemui di jalanan Jakarta para penjual es kopi keliling. Mereka biasanya menggunakan baju seragam, topi, dan gerobak dagangan yang digerakkan motor listrik. Harga satu cup dijual rata-rata Rp8.000.
Namun, rupanya para penjual itu bukanlah pemilik gerobak serta barang dagangannya. Mereka hanya penjual, yang hasil jualannya disetor kepada bos atau pemilik gerobak.
"Ya ada bosnya. Saya hanya menjual saja," ujar Robi, salah seorang penjual es kopi keliling yang mengaku baru seminggu berjualan.
Robi membuka lapak di pinggir Jalan Palmerah Barat, tak jauh dari sebuah minimarket. Untuk 25 cup es kopi yang terjual, Robi mendapatkan bagian Rp20 ribu.
"Kalau kurang, ya nggak dapat," ujarnya saat berbincang dengan Kompas.tv, Sabtu (15/2/2025).
Meski demikian, dia diberi upah Rp100 ribu per hari.
Baca Juga: Hutama Karya Beri Diskon 50% untuk UMKM Berdagang di Rest Area Tol Trans Sumatera saat Mudik 2025
Menjadi penjual es kopi keliling baru pertama kali dia jalani. Robi yang berasal dari Merak, Banten itu, sebenarnya pekerja bangunan.
Dia sering diminta untuk membantu membangun rumah atau gedung. Namun dalam beberapa minggu terakhir, tiba-tiba saja pembangunan sebuah gedung di Jakarta, tempatnya bekerja, dihentikan tanpa alasan yang jelas.
Daripada menganggur, Robi pun mencoba peruntungan dengan berjualan es kopi keliling. Meski tampak banyak saingan, tapi dia tidak berkecil hati.
"Rezeki sudah ada yang ngatur," ujarnya lirih.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.