JAKARTA, KOMPAS.TV - Misinformasi dan disinformasi telah menjadi ancaman serius di era digital, terutama dengan semakin derasnya arus informasi di media sosial dan platform daring.
Karena itu, bertepatan dengan Hari Pers Nasional yang jatuh pada hari ini, Minggu (9/2/2025), Forum Pemred berinisiatif untuk mengampanyekan bahaya misinformasi dan disinformasi guna mengedukasi masyarakat serta mendorong konsumsi berita dari sumber yang kredibel dan tepercaya.
Sebelum memahami bahaya yang ditimbulkan, penting untuk membedakan antara misinformasi dan disinformasi.
Baca Juga: Forum Pemred Apresiasi Pengesahan Perpres Publisher Rights: Kami akan Kawal
Forum Pemred mengatakan misinformasi adalah sebuah informasi yang salah atau tidak akurat, baik disebarkan secara sengaja maupun tidak sengaja.
Contohnya, hoaks seputar kesehatan yang menyebar luas di media sosial yang dapat membahayakan keselamatan publik.
Misinformasi bisa terjadi karena kurangnya pemahaman atau pengetahuan tentang topik tertentu, interpretasi yang salah, atau kesalahan dalam proses komunikasi.
Sementara disinformasi merupakan informasi yang salah atau menyesatkan yang disebarkan dengan sengaja untuk menipu atau mengelabui orang, memanipulasi opini publik, atau merusak reputasi individu dan lembaga.
Disinformasi biasanya digunakan dalam strategi politik atau kampanye negatif.
Baik misinformasi maupun disinformasi dapat menimbulkan dampak besar, mulai dari kebingungan di masyarakat hingga kerugian ekonomi dan sosial.
"Penting untuk selalu memverifikasi sumber informasi dan bersikap kritis terhadap apa yang kita baca atau dengar, agar tidak terpengaruh oleh disinformasi," kata Forum Pemred dalam siaran persnya.
Kasus misinformasi di Indonesia yang cukup mengagetkan terjadi belakangan ini yaitu saat Google Finance menampilkan nilai tukar dolar AS dengan rupiah yang tidak semestinya.
Pada 1 Februari 2025 lalu, Google Finance menampilkan 1 dolar AS berada di angka Rp8.170. Padahal, berdasarkan data dari xe.com dan Bloomberg kala itu, nilai tukar rupiah yang sebenarnya berada di kisaran Rp16.304 – Rp16.312 per dolar AS.
Baca Juga: Google Akui Kesalahan Data Kurs Rupiah Rp8.170 per 1 USD, Ini Penjelasannya
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.